BLITAR, HarianForum.com- Menjadi guru honorer dan merasa tidak ada harapan bisa menjadi pegawai negeri sipil , Mujianto memutuskan mengakhiri pengabdiannya yang dijalani selama empat belas tahun. Keputusannya menggeluti dunia pembibitan tanaman hortu merupakan pilihan pekerjaan yang harus dilakukan dan ternyata karyanya mampu menghasilkan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Awal merintisnya, memulai dalam usaha tidak langsung membuka lahan pembibitan akan tetapi membuka agen penjualan pupuk, pestisida dan obat obatan untuk tanaman sebagai awal pekerjaan barunya. Usaha yang diberi nama Rejeki Tani, mulai dirasakan bisa membantu untuk menopang kebutuhan hidup sehari hari.
Namun perjalanan usaha menemui kendala, sekitar tahun 2011 dengan terbitnya sebuah aturan pemerintah sehingga mengusik perniagaanya. Dan warga Kelurahan Tangkil, kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar itu merasa keberatan dengan syarat syarat sesuai aturan akhirnya menggulung tikar usaha yang sudah dirintisnya selama tiga tahun. “Setelah keluar dari guru honorer, kami akhirnya memulai usaha dengan berjualan pupuk, pestisida dan obat obatan untuk pertanian.Namun dalam perjalanan usaha, kamipun harus menyerah setelah adanya aturan dan persyaratan penjualan pupuk yang rumit, dan memberatkan.Akhirnya kami berinisiatif berjualan bibit tanaman holtikultura,” terang Mujianto mengawali ceritanya.
Mujianto menceritakan awal mengembangkan bibit, istrinya Masrukah mengenalkan suaminya kepada temannya yang sudah berhasil mengembangkan usaha bibit tanaman hortu yang lahannya di kawasan kademangan.Dengan modal beberapa bibit tanaman yang diperoleh dari teman istrinya, Mujianto mulai menata bibit di lahan rumahnya yang berukuran 9 x 60 meter dengan harapan bisa menarik pembeli.Ternyata tindakannya tidak keliru, semakin hari permintaan bibit tanaman terus meningkat bahkan sering tidak bisa memenuhi permintaan konsumen.Dengan berharap tidak mengecewakan konsumen karena terbatasnya persediaan bibit tanaman, bersama istrinya memutuskan untuk belajar selain cara pembibitan juga perawatan serta pencegahan terhadap penyakit tanaman dan sampai sekarang sudah ratusan jenis tanaman tersedia di Harta Farm yang dulunya bernama Rejeki Tani.
Menurut Masrukah, tidak hanya bibit tanaman frutikultur seperti klengkeng, durian, blimbing, jambu, cempedak dan lainnya, namun bibit olerikultura atau jenis tanaman sayuran tomat, melon, wortel, kentang berhasil dikembangkan. ”Sekarang kami sudah bisa meminimalisir kekecewaan pembeli, bibit tanaman apapun sudah kami siapkan, selain bibit tanaman buah juga bibit sayuran bayam, selada, sawi tersedia bahkan seledripun juga ada,” jelas ibu dua anak yang juga alumni SMAN Kademangan tahun 1990.
Lahan yang berlokasi di jalur wlingi selopuro, tepatnya di kelurahan Tangkil , Wlingi selain menjual bibit tanaman frutikultur dan olerikultur, ternyata juga menyediakan pot segala ukuran, kompos, agen hayati baik pupuk maupun pestisida organik dan lainnya.(Anis)