Berita

Profesor Dwi Andreas Santosa: Jawa Hingga NTB, Diperkirakan Mengalami Kemarau Normal

297
×

Profesor Dwi Andreas Santosa: Jawa Hingga NTB, Diperkirakan Mengalami Kemarau Normal

Sebarkan artikel ini

Blitar, HarianForum.com – Fenomena El Nino, pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur, mempunyai dampak bisa meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah yang berada di sekitarnya, berganti dengan fase dingin sebuah pola cuaca yang terjadi pada setiap beberapa tahun sekali, merupakan efek dari variasi suhu muka laut di wilayah Samudera Pasifik yang berada dekat garis khatulistiwa, atau biasa dikenal dengan La Nina, diprediksi akan terjadi pada bulan Juni hingga Juli, meskipun fenomena La Nina pada tahun 2024 diperkirakan lemah.

World Meteorological Organization yang disingkat WMO merupakan badan khusus Perserikatan Bangsa – Bangsa yang menangani kerja sama antarbangsa di bidang meteorologi menyebutkan di beberapa media, pergantian fenomena dari El Nino ke La Nina, diperkirakan akan menimbulkan badai yang perlu diwaspadai.Perkembangan peristiwa La Nina diprediksi akan memicu musim badai yang aktif, sehingga diharapkan dunia mempersiapkan karena musim badai dapat menimbulkan kerugian ekonomi.

Mengutip dari salah satu media nasional, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG berdasarkan dari analisa, curah hujan dan analisus sifat hujan pada 3 dasarian atau satuan waktu meteorologi yang lamanya sepuluh hari terakhir, telah menunjukkan kondisi kering yang sudah mulai masuk wilayah Indonesia, terutama dibagian selatan khatulistiwa.

La Nina yang diperkirakan akan terjadi mulai bulan Agustus hingga September tahun 2024 dan diprediksi lemah, juga disampaikan Profesor Dwi Andreas Santosa, Guru Besar Institut Pertanian Bogor serta Ketua Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia atau AB2TI.Menurut pengamat dan pakar pertanian IPB, fenomena tersebut diperkirakan bakal terjadi di sebagian pulau Sumatra dan pulau Kalimantan berupa kemarau basah.Sedangkan di wilayah pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat, selama bulan Agustus sampai September sebagian besar mengalami musim kemarau normal.

” La Nina lemah, diprediksi akan terjadi mulai bulan Agustus sampai September 2024.Di Indonesia akan terjadi di sebagian wilayah Sumatra dan Kalimantan.Sedangkan di Jawa sampai NTB, diperkirakan kemarau normal.Dalam perkiraan tidak ada dampak hidrometeorologis yang signifikan ” jelas Profesor Dwi Andreas Santosa, melalui salah satu aplikasi pesan kepada Harian Forum.com.(Ans).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *