Nganjuk, HarianForum.com – Rencana Sekolah Dasar Islam (SDI) Khadijah Desa Sukorejo, Kecamatan Loceret, Nganjuk untuk melakukan study sejarah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menuai kontroversi di kalangan orang tua siswa. Pasalnya, rencana ini dianggap bertentangan dengan imbauan Bupati Nganjuk yang melarang study tour ke luar daerah.
Salah satu orang tua siswa mengungkapkan kekhawatirannya, “Ini kan ada imbauan dari Bupati Nganjuk untuk anak-anak sekolah tidak boleh mengadakan study tour, tapi kok SD Khadijah masih berani mengadakan study tour?, ” ujarnya.
Sumber lain menyebutkan bahwa rencana ini telah direncanakan jauh-jauh hari, sehingga terkesan mengabaikan imbauan Bupati. Bahkan, ada dugaan pemaksaan kepada siswa kelas V untuk ikut serta dalam study sejarah ini. Buktinya, pihak sekolah baru-baru ini meminta orang tua siswa untuk melunasi sisa pembayaran yang jumlahnya mencapai ratusan ribu per siswa sebelum tanggal keberangkatan pada 27 April 2025.
Ketika dikonfirmasi, Kepala SDI Khadijah, Alfiana Masykurin, tidak dapat dihubungi. Salah satu tenaga pendidik di sekolah tersebut enggan memberikan keterangan dan menyatakan takut disalahkan jika memberikan jawaban.
Kontroversi ini menimbulkan pertanyaan tentang keputusan sekolah dan dampaknya bagi siswa dan orang tua. Apakah sekolah akan tetap melanjutkan rencana study sejarah ini ataukah akan mempertimbangkan imbauan Bupati Nganjuk?
