Berita

Misteri Kematian Pasien Operasi Gigi Bungsu di RSHS Bandung

480
×

Misteri Kematian Pasien Operasi Gigi Bungsu di RSHS Bandung

Sebarkan artikel ini
Misteri Kematian Pasien Operasi Gigi Bungsu di RSHS Bandung

NGANJUK, HarianForum.com – Belakangan ini publik dihebohkan dengan berita meninggalnya seorang pasien yang sedang dalam proses operasi gigi bungsu di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Rabu (20/12/2023)

Pihak keluarga pasien, Ita Sucita (33) asal Kampung Banjarsari, Desa Samarang, Kecamatan Samarang Garut, Jawa Barat, angkat bicara mengenai peristiwa tersebut.

Januar Rahman (33), suami dari almarhumah, menyampaikan ketidakpuasannya terhadap kurangnya penjelasan medis dari pihak RSHS terkait dengan kondisi kesehatan istrinya.

“Awalnya, Ita dirujuk ke RSHS karena hasil rontgen menunjukkan adanya 3 gigi bungsu dan satu gigi tambalan yang perlu ditindahlanjuti,” ucap Zani Januar Rahman

Lebih lanjut, suami pasien, Zani Januar Rahman, menjelaskan bahwa sesuai dengan instruksi dokter, istrinya seharusnya sudah berada di RSHS pada tanggal 27 November, dengan rencana operasi pada tanggal 28 November. Namun, saat Ita akan menjalani operasi, dokter memberitahu bahwa pasien mengalami gangguan jantung yang tidak dijelaskan sebelumnya.

Zani mengungkapkan bahwa pada tanggal 28 November, saat akan masuk ruang anastesi, kondisi istrinya masih baik. Namun, setelah menunggu sebentar, dokter anastesi memanggilnya dan memberitahukan bahwa pasien mengalami henti jantung.

Pihak keluarga pun tidak menyangka bahwa kondisi pasien akan memburuk setelah anastesi.

Selanjutnya, upaya penanganan yang dilakukan termasuk pemasangan alan bantu pernafasan karena adanya penyempitan saluran pernapasan.

Pasien juga harus menjalani cuci darah karena tidak mengeluarkan urin selama berada di ICU. Meskipun telah menjalani perawatan intensif, Ita Sucita meninggal dunia pada 13 Desember 2023 lalu.

Keluarga pasien sangat menyayangkan kurangnya penjelasan medis dari pohak RSHS terutama terkait penolakan obat oleh pasien. Mereka menginginkan penjelasan yang detail mengenai rekam medis dan tindakan medis yang dilakukan sejak awal.

Di sisi lain, Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung, Iwan Abdul Rachman, memberikan klarifikasi terhadap kasus tersebut.

“Turut berduka cita atas berpulangnya pasien dan pihaknya pun telah memberikan pelayanan sesuai standar prosedur yang ada,” ujar Iwan Abdul Rachman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *