Pertanian

HMPO Meminta Pencabutan Subsidi Organik Dibatalkan

522
×

HMPO Meminta Pencabutan Subsidi Organik Dibatalkan

Sebarkan artikel ini

H. Suparto Ketua Umum HMPO (Himpunan Mitra Produksi Organik) dihadapan Komisi IV DPR RI meminta dengan tegas agar subsidi organik tidak dicabut karena kondisi bumi kita C Organiknya dibawah 2 persen.

Nganjuk, HarianForum.com – Gonjang ganjing regulasi pupuk subsidi ditanah air,  membuat organisasi tani resah, baik KTNA maupun HKTI, sekaligus petani mitra pupuk organik. mereka “Madul”  kepada DPR RI yang membidangi, yakni komisi IV dengan harapan dapat mengurai persoalan pupuk subsidi tersebut.

Melalui Rapat dengar pendapat, antara himpunan kerukunan tani Indonesia HKTI, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan himpunan mitra produksi organik Indonesia, dengan komisi IV DPR RI.

Baik HKTI maupun KTNA menyampaikan secara detail bagaimana bumi kita masih sangat membutuhkan kandungan C organik, dan memaparkan bahwa bahan baku yang mereka gunakan adalah murni limbah peternakan, mulai dr unggas hingga rumnansia.

H. Suparto Ketua Himpunan Mitra Organik memaparkan bahwa kondisi riil lahan pertanian di bumi Pertiwi ini kandungan C organiknya sudah sangat parah, yakni dibawah 2 persen kondisi ini berbanding dengan saat pembuktian di tahun 1950  yang riil c organik bumi kita setinggi 10 persen.

Kondisi memprehatinkan ini harus menjadi perhatian khusus dari pemerintah, apabila subsidi pada pupuk organik dicabut maka akibatnya fatal, jadi subsidi pupuk organik harus tetap ada untuk perlindungan kesuburan tanah kita

“Dampak lainnya adalah akan ada 66 ribu tenaga kerja terputus hubungan kerja, karena petroganik dikerjakan di 143 pabrik yang dikelola oleh investor lokal tersebar di beberapa propinsi.” Tegasnya

Sementara itu, ditemui usai RDP utusan dari Nganjuk Jawa timur yang diwakili Agung Kurniawan, SH dan Tedy W selaku Mitra Produksi Organik Kabupaten Nganjuk menyatakan keprihatinannya jika subsidi pupuk organik dicabut, karena pupuk organik lebih konsen pada penyuburan tanah, apalagi kandungan C organik pada bumi kita dibawah 2 persen, rencana pencabutan subsidi organik ini keputusan yang kurang rasional, dengan kondisi kebutuhan bumi kita.

Lembih lanjut Agung Kurniawan, SH mengatakan, bahwa, dirinya  menaruh harapan besar terhadap hasil RDP yang baru saja dilaksanakan sebagai upaya untuk membatalkan rencana pemerintah untuk mencabut subsidi organik.

“Kami juga telah secara khusus menemui Wakil kami di Komisi IV DPR RI Bapak, Ir. Mindo Sianipar yang berangkat dari dapil VIII Jatim yang selama ini selalu memberikan bimbingan dan arahan terhadap petani dan mitra tani di wilayah dapik VIII RI, khusnya di Kab. Nganjuk”, Ujar Agung Kurniawan.

Dirinya berharap kepada pemerintah agar tetap memberikan subsidi terhadap pupuk organik, karena bicara soal pupuk organik yang merupakan kebutuhan dasar bagi kesuburan tanah pertanian adalah vital, mengingat pangan merupakan kebutuhan pokok, dan ini tugas kita bersama antara, pemerintah, produsen dan petani untuk mengembalikan kandungan c organik dalam tanah.

Mengapa petani harus dilibatkan, karena petani adalah pelaku utama, sedangkan selama ini mereka tidak punya pemahaman bahwa bumi kita ini sedang sakit kritis dengan hilangnya kandungan c organik dalam tanah.

Sehingga petani selalu mengabaikan pengaplikasian pupuk organik pada lahan garapannya, dan ini menjadi PR yang tidak mudah, untuk merubah paradigma petani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *