A. Pesanggrahan Indrokilo.
Perjalanan menuju Pesanggrahan Idrokilo ditempuh sekitar 45 menit dari kota Boyolali. Kanan kiri terdapat kebun tembakau yang tampak ijo royo – royo. Sepanjang lereng gunung Merapi dan gunung Merbabu pemandangan begitu asri anglam lami.
Pada hari Kamis Kliwon, 27 Agustus 2020 pukul 10 diselenggarakan tata cara kepyakan. Rombongan Karaton Surakarta Hadiningrat dipimpin oleh Dra. GKR Wandansari Koes Moertiyah M.Pd, Pangageng Sasana Wilapa. Beliau selaku ketua Lembaga Dewan Adat tedhak di Pesanggrahan Indrokilo. Tempatnya di desa Samiran Ngaglik Selo Boyolali.
Para sentana, abdi dalem Karaton Surakarta Hadiningrat serta pendherek hadir untuk mengikuti acara peresmian kantor PAKASA. hadir pula Camat, Kapolsek, Danramil, Lurah serta pamong desa di lingkungan kecamatan Selo. Anggota Paguyuban Kawula Karaton Surakarta Hadiningrat atau PAKASA di sekitar lereng Merapi Merbabu tergolong aktif. Jumlahnya lebih dari 5000 jiwa.
PAKASA Punjer dipimpin oleh Dr KPH Wirobhumi SH. Beliau kali ini melakukan konsolidasi organisasi. Warga PAKASA Boyolali sangat bersemangat dalam mengikuti tata cara adat. Tiap kali Karaton Surakarta Hadiningrat kagungan hajad, abdi dalem Boyolali selalu sowan. Mereka netepi gawa gawe.
Hawa pagi itu sejuk sekali. Angin sumilir sepoi sepoi. Puncak gunung Merapi terlihat ngengreng merbawani. Menghadap ke utara terlihat puncak gunung Merbabu. Kedua gunung ini ibarat gapura Sela matangkep ing Kayangan Junggring Salaka.
B. Yasan Sinuwun Paku Buwana VI.
Dalam lintasan sejarah, Pesanggrahan Indrokilo dibangun oleh Kanjeng Sinuwun Paku Buwana VI pada tahun 1826. Sri Susuhunan Paku Buwana VI surut ing kasedan jati ing Ambon Maluku tahun 1849. Katetepna minangka Pahlawan Nasional dening Pemerintah RI tahun 1964. Beliau memang narendra gung binathara, mbahu dhendha nyakrawati, ambeg adil para marta, ber budi bawa laksana, memayu hayuning bawana.
Pembangunan Pesanggrahan Indrokilo bertempat di lereng bukit Indromarto. Sebagai wakil Pemkab Boyolali, sambutan diberikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Boyolali. Pendopo PAKASA Selo hari itu meriah sekali.
Peserta pertemuan berbau batik. Duduk lesehan di atas tikar, dengan posisi melingkar sela tumpang. Minum teh anget, camilan rempeyek, ditambah jadah wajik. Rasanya nikmat nyamleng.
Perlu diketahui bahwa Karaton Surakarta Hadiningrat memiliki berbagai Pesanggrahan. Misalnya Pesanggrahan Pracimoharjo, Madusito, Parang Joro, Langenharjo, Deles, Tawangmangu. Pengelolaan Pesanggrahan diserahkan kepada warga PAKASA. Rum kuncaraning bangsa dumunung ing luhuring budaya.
Kantor PAKASA Selo Boyolali terhitung beruntung. Tanah yang dikelola luas sekali. Di tengah ditata taman, lapangan, warung. Buat wisata jelas cocok untuk ngenggar enggar ing penggalih.
Taman Paku Buwana VI bisa dijangkau dengan mudah murah. Jalur Boyolali, Magelang, Yogyakarta, Surakarta melingkari gunung Merapi. Program pesona wisata gunung perlu digalakkan. Transportasi umum tersedia dari Boyolali Magelang. Jalannya juga halus mulus.
Wisata Merapi Merbabu memang menarik. Apalagi di sekitar Merapi Merbabu sumare Ki Ageng Kebo Kenongo. Beliau tokoh sakti dari Pengging, kakak Ki Ageng Kenongo. Keduanya anak Adipati Handayaningrat dan Ratu Pembayun, putri Prabu Brawijaya V raja Majapahit. Beliau ini menurunkan Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya, raja Pajang.
Tata cara peresmian ini dimulai dengan wilujengan. Wujudnya tumpeng robyong, sekul ropoh, gedhang selirang, jenang suran. Supaya acara ini berjalan lancar, pinanggih suka basuki, nir bita, nir baya, nir sambikala. Hidupnya makin Makmur, sugih bandha bandhu, ayem tentrem.
(Dr. Purwadi M.Hum. Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara – LOKANTARA)