Serba-serbi

Semangat Plosokerep Menjadi Mercusuar Religius Di Kota Blitar

236
×

Semangat Plosokerep Menjadi Mercusuar Religius Di Kota Blitar

Sebarkan artikel ini

Blitar, HarianForum.com- Pergantian tahun baru Hijriyah, bukan diperingati dengan merayakan penuh gegap gempita yang tidak terdapat nilai nilai kemanfaatannya, justru malah menimbulkan kerugian atau mudharat.

Tetapi awal hari, bulan dan tahun dalam penanggalannya dihitung dengan dasar siklus bulan mengelilingi bumi, digunakan selain untuk interopeksi diri juga untuk melakukan hijrah yang dimaknai dengan perjuangan meninggalkan tindakan buruk merubah pada kebaikan. Dan menjaga generasi penerus untuk tetap menjaga nilai nilai yang diajarkan Islam dan tetap mempertahankan ahlus sunnah wal jamaah, merupakan sebuah kewajiban.

Pesan yang mengandung ajakan untuk berfastabiqul khoirot disampaikan oleh KH. Muhammad Yusuf, SAg pada acara Sholawatan dan Sarasehan di Masjid Jami Ussisa Littaqwa Plosokerep, kecamatan Sananwetan, Kota Blitar memperingati tahun baru Islam 1 Muharam 1442 H, Kamis (20/08).

“Kenapa penerus kita di desa Plosokerep bisa mengalami sebuah kemunduran, serta tidak sama dengan apa yang dilakukan oleh pendahulu pendahulu kita, karena saat ini kita telah lupa tidak mengawasi bagaimana perkembangan generasi muda kita,” tuturnya dihadapan jamiyah yang hadir memadati halaman masjid.

KH Muhammad Yusuf merupakah salah satu tokoh agama ini juga menceriterakan bahwa di desa Plosokerep dulunya merupakan salah satu desa warganya banyak yang menimba ilmu di pesantren dan tidak sedikit yang menjadi ulama.

Dalam kesempatan mengawali tahun baru Hijriyah, ulama yang fasih memberi kajian serta menerangkan beberapa kitab diantaranya kitab Al-Muwattha yang ditulis ulama besar Imam Malik, kitab Al-Umm karya Imam Syafi’i atau Imam Ahmad dengan Musnad-nya, mengajak warga maupun jamiyah yang hadir untuk kembali membangun desa Plosokerep sebagai desa dengan warga religius.

“Monggo dengan momentum tahun baru hijriyah 1442, kita bangun kembali seperti masa dahulu bahwa desa Plosokerep menjadi mercusuar religius islami di kota Blitar,” ajaknya dengan penuh semangat.

Wildan Fadlulloh Wicaksono, ketua Gerakan Pemuda Ansor ranting Plosokerep mengaku bersama sahabat sahabatnya generasi muda, baik dari Ansor, Fatayat, IPNU dan IPPNU serta remaja masjid Ussisa Liltaqwa akan tetep terus mengadakan kegiatan positif yang Islami bagi generasi muda di Plosokerep.

“Kesempatan bagi generasi muda, kita banyak kesempatan untuk memetik pelajaran dari sejarah bangkit dan runtuhnya sebuah peradaban. Kebangkitan peradaban akan tetap berjaya, apabila masyarakatnya tetap mematuhi apa yang dipesan oleh Rasulullah Muhamnad, dan para pemimpin yang mematuhi pesan agama serta selalu teguh mengikuti nilai-nilai moral bangsanya,” pungkas Wildan.(Ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *