HarianForum.com- Pagi itu Senin (20/8/2018), Woto bermaksud menggali tanah untuk menyalurkan lebih banyak air ke sawahnya, di Dusun Kalongan, Desa Candiwates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Saat menggali, cangkul Woto terbentur benda keras. Seperti batu di dalam lumpur sawah.
Pria 50 tahun itu kemudian menghentikan pekerjaannya. Dia melihat bata berwarna merah. Penasaran, Woto mencungkil dan menggali lumpur di sekitarnya, ternyata batu bata itu tak berdiri sendiri. Batu bata itu ternyata bertumpuk dan tersambung seperti membentuk struktur bangunan.
Kemudian Woto melaporkan kejadian ini ke perangkat desa agar segera datang untuk melihat langsung. Penemuan batu bata yang tertata rapi itu segera dilaporkan ke Balai Pelestari Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, Mojokerto.
Kepala Desa Candiwates Ahmad Irfan mengatakan, “Kami sudah laporkan ke BP3 Trowulan. Kami diminta tak meneruskan penggalian karena akan ada petugas datang ke lokasi,” katanya. Irfan mengatakan struktur yang ditemukan tersebut terbangun dari batu bata merah yang ukurannya jauh lebih besar dari batu bata saat ini. “Berapa dalam dan luas bangunan, kami belum tahu. Kami serahkan ke petugas BP3,” lanjut Irfan.
Irfan juga mendapat informasi di wilayah Prigen terutama Desa Candiwates terdapat belasan situs yang masih terpendam. “Menurut petugas BP3 yang ada di Candi Jawi, ada 14 situs di sekitar sini yang belum ditemukan,” terangnya.
Kepala Desa Candiwates itu berharap jika bangunan yang ditemukan di sawah tersebut benar-benar sebuah candi atau situs peninggalan sejarah lainnya, bisa mendatangkan manfaat bagi warga.”Kami bisa ikut melestarikan peninggalan sejarah dan mudah-mudahan bermanfaat bagi warga sekitar,” pungkasnya.
Irfan sendiri menduga batu bata itu masih berhubungan dengan Candi Jawi yang hanya berjarak 1 km dari lokasi penemuan. Dugaan tersebut didasarkan pada ciri-ciri bangunan. “Bata merah bangunan itu sangat besar, panjang 35 centi meter dan lebarnya 20 centi meter. Sangat tebal, beda dengan bata saat ini. Dari gambar-gambar juga mirip dengan batu bata di Candi Jawi,” terang Irfan. Direncanakan BP3 Trowulan, Mojokerto akan datang ke lokasi hari ini dan melakukan penelitian.(Tik/Nur)