Jombang, HarianForum.com- Lima hari dirawat, SO (28th) Warga warga Desa Pucangsimo Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kab. Jombang, mengeluhkan adanya biaya Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan Swab, serta biaya isolasi untuk perawatan pasien di RSUD Jombang, yang mencapai total lebih dari 16 juta rupiah, dan diketahui selama dilakukan swab dua kali hasilnya negatif tidak terbukti adanya paparan Covid-19.
Diceritakan oleh Indra selaku suami SO, bahwa saat itu istrinya sedang hamil kurang enak badan untuk melakukan pengobatan di RSUD Jombang pada Sabtu (03/10/2020) di Instalasi Gawat Darurat, kemudian istrinya dipindahkan ke ruang Nakula untuk dilakukan isolasi.
“Istri saya yang sedang hamil tersebut sempat diisolasi di ruang Nakula selama 5 hari yakni mulai tanggal 3 -5 Oktober. Kemudian, pada isolasi tersebut dilakukan Swab 2 kali yakni tanggal 5 dan 6 Oktober, hasil Swab istrinya negatif dari Covid-19,” ujarnya.
Lanjut Indra, pada saat masuk IRD RSUD Jombang 3 Oktober lalu, dirinya juga telah menunjukkan hasil swab negatif dari RS di Sidoarjo beberapa waktu lalu. Namun, mungkin karena dicurgai adanya Covid oleh dokter tetap dilakukan isolasi dan swab selama 2 kali tersebut. Sayangnya, surat keterangan dari RS di Sidoarjo seakan tidak berlaku.
“Saat itu saya sudah menunjukkan surat keterangan swab dari RS di Sidoarjo yang istri saya memang sebelumnya pernah dirawat. Ya sudah, seumpama perlu dilakukan isolasi dan swab lagi di RSUD Jombang. Tapi, saya menyayangkan, ternyata biaya isolasi dan swab 2 kali tersebut biayanya cukup besar. Sedangkan, sebelumnya di RS Sidoarjo, istri saya diisolasi dan Swab juga itu dibiayai oleh Kementrian Kesehatan yang katanya hal itu upaya penangahan wabah Covid. Sedangkan, di RSUD Jombang ini biayanya kami yang tanggung,” keluh suami pasien.
Lebih lanjut Indra menuturkan, istrinya (SO) dirawat di RSUD Jombang selama 12 hari sejak tanggal 3 -15 Oktober 2020 total biaya yang harus dibayarnya yakni mencapai 16 juta lebih.
“Istri saya pada saat sudah dikatakan sehat dan boleh pulang, swab nya negatif pada hari Kamis (15/10/2020) biaya yang harus saya bayar yakni 16 juta lebih. Keluarga saya tidak mempermasalahkan yang untuk pengobatan istri saya yang sedang hamil. Namun, kami menyayangkan adanya biaya isolasi sekitar 1,5 juta dan biaya swab 2 kali hampir 3,5 juta,” pungkasnya.
Sementara itu, pada saat dikonfirmasi media ini, Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran melalui Bidang Pelayanan Medik & Perawatan menjanjikan akan menemui keluarga pasien untuk mediasi dan dicarikan solusi persoalan pembiayaan tersebut.
“Terima kasih atas informasi dan evaluasinya, kami akan meningkatkan pelayanan kepada pasien. Kami pun juga berkoordinasi dengan bagian keuangan RSUD. Bahwa, status pasien adalah Umum atau tidak dijamin oleh BPJS atau semisalnya. Kami, akan laporkan kepada pimpinan. Kami akan mediasi dengan keluarga pasien untuk dicarikan solusi pembiayaan tersebut,” ungkap Marma’tus Sa’diyah didampingi Kasi Keperawatan, Nasrulloh dan dr. Sangidu, SPKJK (Satuan Pengendali Klaim Jaminan Kesehatan).(lil)