Berita

Mahasiswa Faperta Unisba Blitar Adakan Gerakan Penanaman Pohon Di Sumber Air Mbah Bawok.

30
×

Mahasiswa Faperta Unisba Blitar Adakan Gerakan Penanaman Pohon Di Sumber Air Mbah Bawok.

Sebarkan artikel ini

Blitar, HarianForum.com – Gerakan penanaman pohon yang dilakukan mahasiswa fakultas pertanian Universitas Islam Blitar ( Unisba ) di area sumber air Mbah Bawok, kelurahan Karangtengah, kecamatan Sananwetan, kota Blitar mempunyai orientasi membangun kepedulian mahasiswa dalam menjaga keseimbangan lingkungan hidup dan ekosistem.Disampaikan Wakil Rektor I Universitas Islam Balitar Blitar ( Unisba ) Ir. Tri Kurniastuti, M.M.A., bahwasanya dengan aksi penanaman pohon, mahasiswa fakultas pertanian diupayakan mempunyai rasa tanggung jawab untuk ikut menurunkan global warming, yang mana dampak pemanasan global tersebut mengakibatkan terjadinya kenaikan suhu global, siklus air dan kelembapan udara terganggu. Tidak hanya itu global warming juga menyebabkan punahnya berbagai jenis flora dan fauna.

Kepada HarianForum.com, Tri Kurniastuti menjelaskan dengan penanaman pohon, selain untuk menjaga keanekaragaman hayati, melindungi tanah dari ancaman erosi, peningkatan kualitas udara, menurunkan pemanasan global serta menjadikan lingkungan yang nyaman.Dirinya berharap dilakukannya pengelolaan sumber air dan area sekitar dengan baik, masyarakat yang mempunyai keinginan untuk berelaksasi, sumber air Mbah Bawok menjadi tempat tujuan yang aman dan nyaman.Tri Kurniastuti juga menuturkan, air yang berasal dari enam mata air diakui dingin dan bersih, dengan menyampaikan penjelasan bahwa air dari sumber tersebut Biological Oxygen Demand (BOD) nya tinggi.

” mahasiswa kita harapkan peduli keseimbangan lingkungan hidup dan juga keseimbangan ekosistem dengan melakukan reboisasi.Maka anak – anak di fakultas pertanian, juga kita upayakan merasa mempunyai tanggung jawab menurunkan global warming yang saat ini melanda dunia di skala kecil tingkat lokal.Selain itu juga menjaga lingkungan agar sehat, dan dengan penghijauan bisa menjaga kebersihan udara, hingga menjadikan lingkungan yang nyaman.Harapannya, kalau nanti masyarakat bertujuan untuk relaksasi, ini akan menjadi tempat yang aman dan nyaman selain itu bisa menumbuhkan ekonomi kreatif masyarakat “.tutur Ir. Tri Kurniastuti, M.M.A.

” kalau saya lihat airnya dingin dan bersih artinya BOD tinggi, kadar oksigennya disungai ini bagus.Disini ada enam sumber air, jadi sangat potensial untuk dikembangkan budidaya ikan, baik ikan untuk konsumsi maupun ikan hias.Ya pastinya sangat bagus untuk usaha perikanan sambil menjaga lingkungan ” imbuh wakil Rektor I bidang akademik yang juga mengajar pada fakultas pertanian dan peternakan Universitas Islam Balitar.

Pada kegiatan yang digelar Sabtu (12/4), Purwanto camat Sananwetan terlihat turun langsung ikut melakukan penanaman puluhan pohon jenis tabebuya, pulai atau pule dan ketepeng bersama mahasiswa Universitas Islam Blitar.Ditanya keikutsertaannya dalam reboisasi, Purwanto mengungkapkan apa yang dilakukannya merupakan bentuk dukungan penuh terhadap upaya menjaga dan melestarikan air.Selain itu ditandaskan, Kali Karplos memiliki konsep kedepannya tidak hanya sebatas sebagai konservasi sumber air, akan tetapi dikembangkan menjadi destinasi relaksasi serta edukasi.

” kegiatan hari ini melengkapi dari tanaman – tanaman, karena kali Karplos adalah konservasi, edukasi dan relaksasi.Jadi konservasi, pengembangannya tetap mempertahankan sumber – sumber air yang ada, dengan menambah jumlah tanaman.Untuk edukasi, kita bisa melibatkan anak – anak sekolah belajar di tempat ini mengenal alam sekitar.Edukasi sebenarnya juga untuk masyarakat luas, terutama budaya mengelola alam terkait dengan sampah, artinya konsep mengajak masyarakat yang berkunjung di sini peduli dengan sampah.Disini memang tidak disediakan tempat sampah, maka kalau ada pengunjung membawa sampah harus dibawa kembali, itu edukasinya.” tandasnya

” kalau untuk perluasan kolam bermain, nanti bisa dilakukan disisi selatan, karena kolam ini sangat besar.Tapi ini nanti kita diskusikan dulu dengan masyarakat, karena disini ada penghuni endemi udang lokal.Mungkin kita akan mengembangkan asli habitatnya disini, dan itu menjadi bagian edukasi sekaligus konservasi.” pungkas camat Sananwetan, Purwanto.(Ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *