Ponorogo, HarianForum.com- Dalam sambutan acara pembukaan Musyawarah Nasional Gerakan Petani Nusantara 2019, kepala desa Karanggebang Abdul Basyid, SAg sebagai tuan rumah acara mengungkapkan sangat senang dan menyambut acara tersebut dengan tangan terbuka. Acara yang digelar oleh para petani yang tergabung di GPN sangat menurut Abdul Basyid sangat tepat dengan kondisi di desanya. “Warga desa Karanggebang mayoritas petani, maka dengan kehadiran peserta Munas, tentunya akan hadir petani dari luar daerah, dan petani di desa Karanggebang akan mendapat ilmu serta pengalaman dari para petani lainnya dari luar daerah,” ungkapnya.
Sementara Sri Haung Hermanu Tri Widodo dalam pembukaan Musyawarah Nasional Gerakan Petani Nusantara (22/02/19) yang diselenggarakan di Desa Karanggebang, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo dan dihadiri 200 petani dari provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur, menyampaikan sambutan dan pepeling agar sedulur petani terus menambah semangat untuk saling menyayangi diantara sesama dan semangat paseduluran yang harus terus menerus dibangun, sedangkan yang dihilangkan adalah rasa permusuhan.
Sri Haung juga merasakan saat ini adanya syahwat kepentingan politik yang semakin hari terus memanas, dan dikhawatirkan timbulnya disintregasi antar anak bangsa. Dalam penyampaiannya, Doctor of Philosophy, keahlian Entomologi, University of Wisconsin USA sangat berharap sedulur petani harus tampil dan mampu menjadi motivator pemersatu bangsa. “Petani mempunyai jiwa yang welas asih, maka petani bisa memotivasi untuk tidak terjadinya perpecahan. Dan petani sedulur GPN yang selama ini hanya menjadi pemain, mulai sekarang harus menjadi aktor yang mempunyai peranan penting untuk memperkokoh antar anak bangsa dan kedepannya sedulur petani harus bisa menjadi inisiator pemberi solusi terhadap masalah petani,” ujar Hermanu.
Dengan mengambil tema menata langkah membangun kebersamaan dengan mendorong lahirnya petani muda pemimpin petani, koordinator nasional GPN, Dr. Ir. Hermanu Triwidodo, MSc juga menegaskan bahwa dengan semangat gotong royong yang kuat , merupakan modal terjaganya silaturahmi, paseduluran dengan semua para petani seluruh nusantara. Dan diharapkan petani diseluruh nusantara konsisten mempererat ikatan paseduluran. Modal paling utama memperkokoh keutuhan bangsa adalah persatuan.Dan sedulur GPN harus tetap eling bahwa sedulur petani di GPN jangan pernah mengharapkan apalagi menggantungkan pada negara, akan tetapi justru sedulur sedulur harus mewujudkan sebuah karya yang bermanfaat dan bisa diberikan pada bangsa dan negara.
“Diantara petani harus saling berbagi untuk kemanfaatan untuk memudahkan dalam peningkatan produksi dengan tujuan terciptanya petani yang berdaulat dan lahirnya petani muda sebagai pemimpin petani masa depan,” terangnya.(Anis)