Nganjuk, HarianForum.com – Seorang warga Desa Sidoarjo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, bernama Sonaji, usia 30 tahun, mendapat perhatian langsung dari Pemerintah Daerah Kabupaten Nganjuk.
Sonaji yang menjadi korban pengeroyokan ini disambangi oleh Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, di kediamannya. Kedatangan Bupati didampingi oleh jajaran Forkopimcam Tanjunganom.
Namun, saat Bupati mencoba mendekatinya, Sonaji terlihat ketakutan dan berusaha menjauh dari kerumunan. Reaksinya ini diduga akibat trauma yang masih membekas, terutama saat berada di tengah banyak orang.
Bupati Nganjuk menyampaikan bahwa pemerintah siap memberikan pengobatan, baik secara fisik untuk luka-luka yang diderita, maupun pemulihan mental akibat shock dari insiden pengeroyokan tersebut. Namun, hingga kini, upaya bujukan dari keluarga dan tetangga terdekat masih belum mampu meredakan trauma yang dialami Sonaji. “Sebagai bapaknya orang Nganjuk, saya berharap ada proses mediasi. Namun untuk proses hukum, kita serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.”
Sementara itu, adik korban, Khoiriyah, mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bupati. Ia berharap para pelaku segera menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada keluarganya. “Terima kasih kepada Bapak Bupati yang sudah hadir. Kami hanya ingin pelaku segera meminta maaf kepada keluarga kami.”
Kuasa hukum keluarga korban, Rosi Armitasari, menegaskan bahwa pihak keluarga masih membuka pintu maaf bagi para pelaku. Namun jika tidak ada itikad baik, jalur hukum akan terus ditempuh. “Kami tetap membuka ruang untuk permintaan maaf. Tetapi kalau tidak ada, maka proses hukum akan kami lanjutkan. Saat ini, sudah ada tiga nama yang dikantongi. Melihat dari rekaman video amatir, kemungkinan masih ada pelaku lain yang terlibat.”
Hingga saat ini, proses pendalaman kasus masih terus dilakukan oleh pihak berwenang untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarganya.