A. Usaha Pelestarian Warisan Budaya.
Gagasan tentang pelestarian kebudayaan dilaksanakan pada tanggal 10 November 2020. Bersamaan dengan peringatan hari Pahlawan, seminar ini bertempat di Aula Musium R Hamong Wardoyo Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.
Kali ini seminar mengambil tema “Kenal, Cintai, Rawatlah Musium Cagar Budaya dan Tradisi di Kabupaten Boyolali”. Selaku moderator yaitu KRT Drs. Surojo Adinagoro. Priyayi wasis ing samukawis ini aktif di Paguyuban Kawula Karaton Surakarta Hadiningrat Pakasa Boyolali dan Forum Budaya Mataram. Ibu Dra. Prasetyaningsih membuka acara yang mewakili
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali. Para pendherek sarasehan begitu sengkut gumregut.
Pagi itu suasana cerah bersinar. Hujan gerimis membawa hawa segar, setelah Merapi meninggikan suhu lingkungan.
Musium R Hamong Wardoyo letaknya strategis, di pinggir jalan raya Solo Semarang. Mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Suara burung berkicau, angin berhembus semilir.
Ilmu iku kelakone kanthi laku. Acara diskusi budaya ini diikuti oleh para guru Sejarah, IPS dan Kewarganegaraan. Bapak dan ibu guru bersemangat dalam mengikuti kegiatan ilmiah kebudayaan. Mereka bertugas membentuk kepribadian generasi muda melalui kesadaran kultural.
Wilayah Boyolali termasuk kawasan penyimpan benda purbakala klasik. Bagi masyarakat Jawa nama Pengging terlalu populer. Sejarah Kraton Pajang dan Mataram berpusat di kawasan Pengging Boyolali. Beberapa peserta sempat mencatat peninggalan sejarah dan cagar budaya. Dokumentasi, literasi dan publikasi memperlancar arus informasi.
Pengenalan warisan seni budaya amat penting. Misalnya makam Kyai Singaprana di Simo, makam Ki Ageng Pantaran atau Maulana Malik Mayubi. Patirtan Cabean Kunti merupakan mata air di Cepogo. Situs Watu Gentong Ampel dan Watu Lumpang digunakan untuk wisata.
Penemuan arca Ganesha dan Yoni di daerah Musuk. Pabrik Teh Candisari Ampel dulu jadi pusat perkebunan. Candi Lawang dan Candi Sari di Cepogo bukti kemegahan masa silam. Patung Ganesha di kali Ngreco Rejoso Tanduh merupakan peninggalan purbakala.
B. Ragam Peninggalan Sejarah.
Lereng Merapi timur terdapat pesanggrahan Pracimoharjo, milik Karaton Surakarta Hadiningrat. Juga tempat bersejarah di makam Kyai Rogosasi, makam Kebo Kanigoro. Sinuwun Paku Buwana X mewarisi Masjid Lampar Musuk. Tepak Roto merupakan petilasan untuk nenuwun. Tempat- tempat ini berada di sekitar lereng gunung Merapi Merbabu.
Boyolali bagian utara terdapat peninggalan sejarah. Contohnya sumur Jolotundho, Loji Papak, Stasiun Telawa. Warisan budaya ini terawat dengan baik. Kesadaran budaya sejarah dan peradaban memang perlu digalakkan terus di lingkungan masyarakat. Generasi muda perlu tahu budaya, demi membentuk karakter luhur.
Pembicara selanjutnya yaitu Mbak Asmaradewi. Beliau alumni Arkeologi UGM, angkatan tahun 1988. Bekerja di Balai Pelestarian Cagar Budaya Prambanan. Materi yang disampaikan begitu berbobot. Tentu berguna bagi tambahan pengetahuan para guru. Seterusnya akan digunakan sebagai bahan pengajaran.
Sejarah Karaton Jawa hampir berhubungan dengan kawasan Pengging. Baik Daha, jenggala, Majapahit, Demak, Pajang dan Mataram punya tali historis dengan Trah Pengging. Juga para penghayat Kejawen, pengging dijadikan orientasi spiritual.
Pada masa depan perlu dirumuskan titik temu antara kearifan lokal dengan nilai global. Para tokoh Pengging bisa memberi informasi dan literasi yang memadai.
Kearifan lokal yang tersebar dari Sabang sampai Merauke mereka modal utama untuk memperkokoh jati diri bangsa. Dari seminar di Musium R Hamong Wardoyo Boyolali ini, cita cita luhur itu menjadi kenyataan.
(Dr. Purwadi M.Hum. Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara – LOKANTARA)