Magelang, HarianForum.com– Melihat ketertarikan masyarakat semakin hari semakin berminat pada tanaman buah terutama buah apulkat, membuat salah satu warga dusun Sepaten, desa Madugondo kecamatan Kajoran selain membudidayakan tanaman apukat dengan beberapa jenis, namun juga berinisiatif mengembangkan untuk pembibitan.
Dengan daya kreasi dan inovasinya, Agus memanfaatkan lahan subur yang berada di daerahnya untuk menangkap lirikan pasar akan kebutuhan konsumsi buah alpukat. Secara geografis desa Madugondo, kecamatan Kajoran, kabupaten Magelang pada bagian utara merupakan lereng selatan Gunung Sumbing, yang mempunyai ketersediaan air cukup, sehingga daerah tersebut merupakan lahan pertanian yang subur, dan hampir semua jenis tanaman buah buahan bisa tumbuh dan berkembang baik.
“Kalau kami sendiri menanam sekitar 40 pohon alpukat, sebagian alpukat jenis Wina dan lainnya alpukat jenis Kendil dengan menggunakan media tanam di lahan 1000 m2. Selain budidaya tanaman alpukat, sekarang kami juga konsentrasi pada pembibitan,” terang Agus Hariyanto menyampaikan tentang aktivitasnya sebagai petani tanaman alpukat kepada Harian Forum.com di desa kediamannya, desa Madugondo, Kajoran, Magelang.
Selain menyampaikan konsentrasi dengan aktivitasnya yang dilakoni sekarang, petani inovatif ini menjelaskan secara detail tentang berbagai jenis bibit tanaman alpukat. Dijelaskan Agus saat ini dirinya telah melakukan pembibitan berbagai jenis buah alpukat. Selain Jenis Wina dan Kendil ada juga jenis Shepard, Hass, Fuerte, Red Vietnam, Black Aceh, Miki, Brown, Aligator dan masih ada beberapa jenis yang lainnya.
Ditanya tentang jenis alpukat yang diminati oleh pasar, Agus Hariyanto mengungkapkan bahwa jenis alpukat Kendil saat ini masih menjadi primadona oleh konsumen. Menurutnya
alpukat jenis Kendil kerap diinginkan konsumen karena buah jenis tersebut mempunyai ukuran cukup besar. Untuk bobot satu buahnya siap konsumsi atau sudah tua, alpukat jenis Kendil bisa mencapai 1,5 kg sampai 2 kg. Dan buah yang mempunyai bentuk kendil ini memiliki daging buah tebal namun bijinya cukup kecil. Untuk rasa daging buah tersebut mempunyai rasa manis dan dapat di makan langsung.
Meskipun jenis buah alpukat Kendil mempunyai keunggulan, namun menurut Agus alpukat jenis Shepard, Wina, Hass, Fuerte, Red Vietnam, Black Aceh, Brown, Miki, Aligator dan masih ada beberapa jenis yang lainnya, juga memiliki keunggulan yang sebanding atau mungkin tidak kalah dengan alpukat Kendil.
Disinggung tentang penjualan hasil panen buah alpukat yang dibudidayakan di daerahnya, Agus mengaku bahwa untuk penjualan dirinya bersama sama dengan komunitas petani pembibitan alpukat di Kajoran yang tergabung dalam KOMPAK, ternyata hasil yang budidayakan mampu menembus pasar luar negeri. “Kami mempunyai komunitas dengan anggota kurang lebih 40 petani alpukat disini, jadi untuk pemasaran maupun penjualan kami melalui jaringan komunitas. Saat ini masih jenis Kendil dan Miki yang sudah diekspor ke Timur Tengah terutama ke Abu Dhabi. Alasan jenis Kendil dan Miki yang bisa tembus ke pasar Timur Tengah, karena 2 jenis alpukat tersebut mampu bertahan 7 hari setelah dipetik dan juga telah memenuhi spesifikasi kualitas standar ekspor. Nantinya kalau jenis yang lainnya bisa mampu bertahan seperti Miki dan Kendil serta kualitasnya terpenuhi dengan apa yang diinginkan pasar, sangat memungkinan tidak hanya Miki dan Kendil yang bisa memenuhi permintaan pasar Abu Dhabi,” tutur Agus Hariyanto yang juga dikenal Agus Haryo Wengker.
Agus Hariyanto juga menceriterakan bahwa saat ini, petani yang mempunyai hobi humor ini selain merawat tanaman alpukatnya, dirinya juga konsisten mengembangkan pembibitan. Diakuinya untuk pembibitan tanaman alpukat yang dilakukanya, terdapat 250 bibit dengan ukuran 1 sampai 2 meter, dan ukuran 70 cm sampai 1 meter terdapat 1000 bibit, sedangkan semai biji dirinya mengaku mempunyai 10.000.
“Monggo kalau mau belajar budidaya alpukat, kami tidak pelit ilmu bila memang dibutuhkan dan bermanfaat, sekalian bisa pesan bibit disini,” ujarnya sambil tertawa.(Ans)