Jember, HarianForum.com – Bencana tanah longsor di Kabupaten Jember, Senin (1/1/18) malam, mengakibatkan terputusnya akses jalan yang menghubungkan dua desa, yakni Desa Pace dan Desa Mulyorejo. Longsor tersebut menutup jalan dengan lebar mencapai 4,8 meter.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo mengungkapkan, “Hujan deras yang mengguyur Dusun Silosanen, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo sejak pagi hingga malam hari menyebabkan tanah longsor yang menutup akses jalan desa dengan ketinggian 19,40 meter, panjang 17,78 meter, dan lebar 4,8 meter.” Ujarnya, Selasa (2/1/18).
Tanah longsor tersebut menyebabkan jalan dari Desa Pace ke Desa Mulyorejo di Kecamatan Silo terputus dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda empat. Pihak BPBD bersama relawan berusaha untuk menyingkirkan longsoran tanah. Hal tersebut yang disampaikan Heru.
Terkain korban jiwa, dirinya mengatakan, “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena tanah longsor terjadi pada malam hari, sehingga kondisi jalan tersebut sepi dan tidak ada warga yang melintas di jalan yang tertimbun longsoran yang cukup tinggi itu.” Pungkasnya.
Dengan gotong-royong, Tim Reaksi Cepat BPBD Jember bersama Tim Baret dan Rangong Rescue, serta warga meninjau lokasi dan menyingkirkan tanah yang menutupi jalan, agar akses jalan yang menghubungkan dua desa itu bisa dilalui.
Heri mengatakan, “Petugas juga melakukan pemotongan kayu yang dipandang sangat membahayakan bila terjadi longsor susulan karena dapat menimpa warga sewaktu-waktu yang melintas di jalan tersebut.” Ujarnya.
Dijelaskan oleh Heri, upaya menyingkirkan longsoran tanah tersebut dengan menggunakan alat seadanya tidak maksimal, sehingga akan didatangkan alat berat untuk membantu petugas dalam mengevakuasi longsoran tanah yang menutup seluruh jalan desa itu.
“Hari ini pembersihan tanah longsor akan kembali dilanjutkan dengan menggunakan alat berat, sehingga diharapkan akses jalan Desa Pace ke Desa Mulyorejo bisa dilalui dan aktivitas warga bisa kembali normal.” Tandasnya.
Akses jalan menuju Perkebunan Silosanen, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, pada pertengahan Desember 2017 juga terputus akibat tebing longsor yang menutup setengah badan jalan menuju perkebunan setempat.
Ditambahkan oleh Heri, “Kawasan Desa Mulyorejo merupakan daerah yang rawan tanah longsor, sehingga warga diimbau meningkatkan kewaspadaan yang tinggi saat hujan deras mengguyur daerah setempat.” Tambahnya.
Menurut data BPBD Jember, daerah rawan tanah longsor tersebar di 11 kecamatan, yakni Jelbuk, Arjasa, Sumberjambe, Silo, Mayang, Ledokombo, Patrang, Mumbulsari, Sumberbaru, Puger, dan Panti. (Rpk/Frm)