Blitar, HarianForum.com- Memiliki nama ilmiah Cyprinus rubrofuscus dan masuk jenis ikan mas atau karper, ternyata masih mampu menarik perhatian bagi penggemar. Ikan yang memiliki warna putih, hitam, merah, kuning, biru, dan krem dengan pola yang artistik ini bisa mencapai ukuran besar, sehingga sampai saat ini ikan yang dinamakan Koi tersebut masih tetap diminati.
Salah satu anggota vertebrata poikilotermik yang mempunyai beberapa warna dengan motif menarik ini, dapat dipelihara baik di alam terbuka, kolam yang berada di dalam rumah maupun kolam yang ada di luar rumah atau bisa dipelihara dengan menggunakan akuarium.
“Pemilihan bibit merupakan kunci selain tehnis pemeliharaan, sedangkan kendala utamanya pada indukan kualitas yang baik.Solusinya dengan terus menggali pengetahuan atau tehnologi, ketrampilan maupun sikap untuk menemukan sebuah formula yang tepat dan pas. Salah satunya bagaimana untuk pakan ikan tidak lagi selalu menggantukan dari pabrikan, tetapi bisa membuat sendiri yang tujuannya selain meminimalisir biaya juga menambah kandungan nutrisinya,” tutur salah satu petani ikan koi H. Moh Arif Anshori ditemui HarianForum.com di lokasi kolam yang berada di desa Kuningan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Disinggung tentang keuntungan menjadi petani ikan koi, Moh Arif mengungkapkan bahwa di Blitar memilih menjadi petani ikan koi merupakan salah satu pilihan profesi yang tepat, menurutnya terutama bagi petani milenial. Permintaan ikan koi Blitar yang sampai saat ini belum terpenuhi, merupakan sebuah peluang petani untuk lebih bisa mengembangkan budidaya ikan koi. Namun Moh Arif juga menyampaikan sekaligus mengingatkan, seorang petani ikan koi dalam berbudidaya tidak hanya berfikir tentang peluang pasar yang besar dan kenguntungan, namun petani selain memiliki bekal pengetahuan yang konkrit tentang ikan koi juga membutuhkan waktu untuk berproses yang tidak instan.
“Dari segi usaha, membudidayakan ikan koi di Blitar merupakan sebuah peluang usaha yang sangat menguntungkan. Informasi yang kami peroleh dari teman teman , untuk setiap harinya dibutuhkan 1000 ikan koi, dan sampai saat ini belum bisa terpenuhi. Perlu diketahui ikan koi dari Blitar paling banyak diminati para penggemar maupun kolektor ikan hias di luar kota baik di Jakarta, Bandung, Denpasar, Semarang, Surabaya dan kota kota besar lainnya, dan singkatnya ikan koi Blitar sudah punya nama. Karena dalam perlombaan atau kontes, ikan koi dari Blitar sering sekali memperoleh juara di tingkat nasional. Maka dari itu kami memacu serta memicu untuk mengembangkan budidaya koi lebih lanjut,” ungkapnya.
Tidak berbeda dengan yang disampaikan H. Moh Arif, salah satu anggota komunitas koi di Blitar Edi Tomin juga sependapat bahwa permintaan pasar terhadap ikan koi Blitar masih besar. Tomin menyampaikan bahwa petani koi di Blitar untuk kebutuhan pasar koi secara keseluruhan masih belum mampu memenuhi permintaan pasar, karena salah satunya terkendala dengan masalah pembibitan. Sedangkan sampai saat ini dirinya harus terus menerus memenuhi permintaan pasar baik di Yogyakarta, Bali, kota kota di Jawa Barat, Kalimantan dan Papua. Ditanya ketertarikan dengan ikan koi Blitar, Tomin mengungkapkan bahwa ikan koi Blitar mempunyai peluang pasar yang cukup menguntungkan.
“Kalau melihat penjualan koi dari Blitar, optimis bisa bersaing dengan ikan ikan koi dari kota lain. Saya lebih memilih ikan koi dari Blitar karena lahan, air dan tentunya basic awal ikan koi yang besar di Indonesia,” jelasnya sambil melihat dan memilih ikan koi dari kolam.(Ans)