NGANJUK – Setiap tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh atau May Day. Marsinah adalah seorang buruh pabrik di PT Catur Putra Surya (CPS), di Desa Siring, Porong, Sidoarjo. Pada tahun 1993, Marsinah memimpin aksi pekerja PT Catur Putra Surya untuk memperjuangkan upah yang layak.
Ziarah ke makam Marsinah diikuti oleh berbagai organisasi buruh dari Jawa Timur dan luar Jawa Timur, termasuk Konfederasi Serikat Buruh Indonesia, Kumpulan Sahabat Sejati Marsinah, lembaga/swadaya masyarakat lainnya, serta masyarakat umum. Saat tabur bunga dilakukan, proses ini dilakukan secara bergiliran oleh para peziarah.
Suyadi, Ketua Serikat Buruh Nasional, mengadakan doa bersama, nyekar di makam Marsinah, dan mendirikan Aliansi Sahabat Marsinah.
Saat ditemui di lokasi, Suyadi menyatakan, “Pada Hari Buruh Internasional ini, kami menghargai perjuangan Marsinah. Gerakan buruh di Amerika pada tahun 1886, yang memunculkan peringatan May Day, telah mencapai kesetaraan yang sama antara majikan dan buruh, ” Ungkapnya.
Sementara itu, anggota Kumpulan Sahabat Sejati Marsinah tahun 1993, Mus Mar dan didampingi Mus Man, menyatakan bahwa tujuan mereka datang ke makam Marsinah adalah untuk menjalin silaturahmi dan berkumpul bersama teman-teman dalam mengenang Jasa Marsinah. Mereka berharap Marsinah dapat diakui sebagai pahlawan nasional.
“Dunia mengakui bahwa 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh, mengapa bangsa kita yang memiliki pahlawan sendiri tidak dapat menghormatinya?” Jelas Mus Mar.
Perjuangan, keberanian, dan semangat Marsinah dalam memperjuangkan hak-haknya harus menjadi contoh abadi dan diteladani, bukan hanya bagi sesama buruh, tetapi bagi seluruh masyarakat.
(Sov)