HarianForum.com – Nganjuk, terkait larangan Pemerintah RI terhadap umat islam yang merayakan Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah, untuk tidak takbir keliling dengan berkendaraan, disikapi Pemerintah Kabupaten Nganjuk dengan mengadakan Pawai bernuansa islami.
Semarak Gema Takbir mengiringi pawai tersebut, tidak mengurangi rasa khidmat keagamaan, para siswa-siswi di kabupaten nganjuk itu terlihat ceria, walaupun pawai dilakukan malam hari dan dalam keadaan gerimis.
Bagi warga Nganjuk mungkin jadwal itu sudah diketahui sebelumnya, tetapi bagi orang yang bukan penduduk asli nganjuk belum mengetahui rute-rute mana yang bakal dilewati oleh pawai, hal itu menyebabkan Nur Kholifah warga Jombang terjebak dalam kemacetan sekitar dua jam.
Saat itu Nur Kholifah akan melakukan perjalanan ke Jakarta menggunakan kereta api, dengan jadwal keberangkatan sekitar pukul 21:00 WIB, dia masuk dari jalan Mastrip kemudian belok kiri menuju stasiun melalui jalan Wr. Supratman, namun sampai di pertigaan, dia gelisah karena khawatir kereta tidak terkejar, selang waktu tinggal 10 menit.
Beruntung, ada polisi lalu lintas yang mengatur keamanan jalannya pawai, “saya memohon kepada polisi tersebut untuk bisa membantu saya menyeberangi jalan saat pawai jeda,” kata Nur Kholifah yang juga Pimred media online itu.
Belakang diketaui polisi tersebut adalah AIPTU Sae’an, “terimakasih Pak Sae’an, saya pasti ketinggalan kereta jika tidak bapak seberangkan tadi”. ucap Nur Kholifah.
“Tidak apa-apa bu itu sudah menjadi tugas kami sebagai polisi membantu dan mengayomi masyarakat, yang sedang membutuhkan, apalagi disaat-saat takbiran seperti ini”. Sambut sang Polisi(snk)