Gresik, HarianForum.com – Puluhan Guru Tidak tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) SMAN 1 Kebomas, Gresik, menggelar aksi unjuk rasa, kejadian tersebut menyebabkan ratusan siswa SMAN 1 Kebomas juga turut berunjuk rasa menuntut kepala sekolah diganti.
Alasan GTT dan PTT melakukan aksi unjuk rasa ini agar kepala sekolah menghilangkan sikap arogansinya, dan juga agar mengembalikan hak gaji GTT dan PTT seperti sediakala, dengan tidak mengurangi tunjangan daerah yang diterima.
Tidak hanya itu, para GTT dan PTT juga ingin transparansi keuangan sekolah yang tidak lagi menjadi senjata kepala sekolah untuk menghilangkan seluruh kegiatan sekolah bagi guru/karyawan maupun siswa.
“Ganti Kepala Sekolah, jangan ada arogansi.” Ujar salah satu siswa kelas XII yang enggan disebut namanya saat berorasi, Senin (28/5/18).
Imbas dari aksi tersebut membuat proses belajar mengajar terganggu, pasalnya, hampir seluruh guru, pegawai dan siswa melakukan unjuk rasa, serta proses penerimaan peserta didik baru juga terganggu. Beberapa orang tua siswa yang hendak mengambil PIN pendaftaran terpaksa harus kembali.
Setelah melakukan unjuk rasa, para guru, karyawan, dan perwakilan pengurus OSIS melakukan pertemuan, namun dalam pertemuan tersebut tidak ada titik temu (dead lock).
Menurut Perwakilan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Gresik, Puji Astuti, aksi ini hanya kesalah pahaman antara guru dan kepala sekolah, pihaknya akan membuat laporan ke provinsi yang intinya ada sikap arogan kepala sekolah di SMAN 1 Kebomas, sedangkan mengenai pergantian, merupakan kewenangan provinsi. (Ber/Jt/Frm).