Blitar, HarianForum.com- Kemampuan menampilkan hasil ide ide kreatif dengan memanfaatkan limbah sampah atau barang yang sudah tidak digunakan namun melahirkan sebuah karya seni berkualitas sangat layak untuk diapresiasi.
Banyaknya acungan jempol dari warga yang menyaksikan sebagai bentuk penghargaan kepada peserta parade taaruf dengan menampilkan pakaian dari bahan daur ulang hasil kreasi para siswa siswi dihelat untuk memperingati 50 tahun Madrasah Aliyah Negeri 1 Blitar.
Dengan membawa poster ”Menuju Madrasah Literasi”, merupakan ungkapan semangat dalam milad madrasah negeri yang berdiri di Blitar pada tahun 1969 ini. Tanpa mengurangi suasana kegemberiaan para siswa siswi begitu terlihat semangat pada melakukan unjuk kebolehan dengan berbagai lagak dan gaya mengenakan pakaian yang berbahan dari bahan daur ulang.
Isna Wulandari, salah satu warga Garum yang berhenti berkendara dan menyempatkan diri menyaksikan parade, sangat kagum dengan karya kreatifitas siswa siswi MAN 1 Blitar. Isna sangat menyukai pakaian yang dikenakan para siswa siswi menggunakan barang bekas mulai dari bungkus kopi, tutup botol, bungkus buah-buahan, kantong plastik, sendok plastik, sedotan, dan barang barang bekas lainnya.
”Sangat suka melihat adik adik mengenakan pakaian dari bahan bahan bekas pokoknya asik dilihat,” jawab Isna dengan singkat karena sibuk mengambil gambar peserta parade dengan telepon selulernya.
Madrasah Aliyah Negeri 1 Blitar, dahulunya terkenal dengan MAN Tlogo, penyebutan dimungkinkan madrasah negeri tersebut berada di dekat desa Tlogo kecamatan Kanigoro atau lokasi MAN 1 Blitar masuk wilayah desa Tlogo pada waktu itu.
Awal berdirinya MAN Tlogo, tidak terlepas dari upaya dan usaha, serta peranserta yang aktif para kyai maupun tokoh tokoh agama dari Pondok Pesantren Al-Muslihuun di Tlogo Blitar. Tujuan para kyai dan tokoh tokoh agama didirikan lembaga pendidikan agar masyarakat sekitar pondok pesantren tidak kesulitan dalam mengikuti jenjang pendidikan.
Menilik sejarah berdirinya MAN 1 Blitar, sekitar pada tahun 1962 para kyai dan tokoh agama pondok pesantren Al Muslihun desa Tlogo, kecamatan Kanigoro kabupaten Blitar menyepakati hasil musyawarah untuk mendirikan Madrasah Islam Menegah Atas atau MIMA.
Dengan seiring berjalannya waktu, 7 tahun kemudian atau pada tahun 1969, MIMA berubah menjadi Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri.Dan MAAIN pun sekitar 10 tahun juga berubah menjadi MAN Tlogo atau pada tahun 1979. Nama Madrasah Aliyah Negeri Tlogo atau MAN Tlogo lebih dikenal dan melekatnya namanya oleh warga Blitar, walaupun sekarang madrasah tersebut telah berubah menjadi MAN 1 Blitar.
Perubahan setelah 50 tahun berdiri, MAN 1 Blitar semakin hari semakin menunjukkan kemajuan juga prestasi yang tidak sedikit. Realitas tersebut sebagai bentuk konsistensi para pendidik di MAN 1 Blitar sebagai bentuk perjuangan untuk dapat melahirkan anak didik menjadi insan yang berjiwa Islami, berprestasi, peduli lingkungan serta selalu siap dalam berkompetisi.(Ans)