Jombang, HarianForum.com – Humas RSUD Jombang menyapa dengan tema “Penyakit Parkinson” oleh Nara sumber dr. Intan Nurswida, Sp.N. RSUD Jombang menyediakan layanan penyakit Parkinson.
dr. Intan Nurswida,Sp.N salah satu dokter spesialis saraf di Poli saraf RSUD Jombang, lulusan fakultas kedokteran Universitas Brawijaya Malang dan Spesialis Universitas Airlangga Surabaya, memberikan informasi tentang apa itu penyakit Parkinson, Parkinson ini pada dasarnya dimasyarakat banyak sekali kita temui kasus Parkinson namun kepedulian masyarakat tentang Parkinson masih sangat minim bahkan dianggap sepele.
Parkinson adalah sebuah penyakit saraf yang disebabkan oleh adanya gangguan degeneratif yang mempengaruhi sistem saraf karena kekurangan dopamin neurotransmitter di bagian otak. Penyakit ini bersifat progresif dan belum memiliki perawatan kuratif. Akibatnya penderita kesulitan mengatur gerakan, Tremor, termasuk saat berbicara, berjalan dan menulis.
“Parkinson ini dalam bahasa Jawa biasa disebut ‘Buyuten’ dalam tanda kutip tidak harus terjadi pada orang tua/buyut bisa juga terjadi pada orang yang masih muda. Early onset Parkinson muncul pada orang yang masih muda belum buyut tapi sudah buyuten,” kata dr. Intan.
“Penyakit Parkinson dimasyarakat sering diabaikan padahal ini adalah salah satu penyakit yang progresif dan ada kadang nya bisa meningkat dan parah sehingga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan pada ujung nya akan menyusahkan diri sendiri dan keluarga,” imbuhnya.
“Gejalanya bisa dilihat dari singkatan (TRAP) T atau Tremor yang artinya gemetaran biasanya pada kaki, tangan, ujung lidah, R atau Rigiditas yang artinya kekakuan, A atau Akinesia sulit bergerak dan P Atau Postural adalah ketidakseimbangan atau mudah jatuh. Gejala awal biasanya Tremor namun sering kali diabaikan/disepelekan sehingga grading yang lebih berat bisa mengakibatkan kekakuan, ” rincinya.
Fakta-fakta dari Parkinson antara lain:
1. Parkinson Terjadi Karena Kerusakan Sel Saraf Otak.
Parkinson adalah sebuah penyakit yang terjadi karena degenerasi sel saraf dan hilangnya sel-sel yang memproduksi dopamin di otak. Penyakit ini berakibat pada penurunan fungsi sistem motorik. Pada manusia normal, sel dari neuron-neuron tersebut menghasilkan dopamin yang mempunyai peran sebagai penyampai pesan dalam komunikasi antara substantia nigra dengan xorpus striatum. Komunikasi tersebut mengkoordinasikan gerakan otot yang seimbang dan mulus. Kekurangan dopamin bisa mengakibatkan hilangnya kemampuan mengendalikan tubuh.
2. Belum Diketahui Penyebabnya
Parkinson hingga saat ini belum diketahui penyebabnya secara medis. Walau begitu, ada beberapa faktor risiko yang telah diketahui secara umum. Faktor risiko tersebut adalah benturan di kepala dan kurangnya aktivitas fisik hingga usia di atas 70 tahun. Bahan-bahan kimia seperti mangan, karbon disulfida, dan insektisida juga dapat meningkatkan risiko terserang penyakit Parkinson.
3. Biasanya Terjadi pada Usia 60-an
Parkinson memang sering ditemukan terjadi pada lansia. Penyakit ini memiliki dua macam gejala, yaitu motorik dan non-motorik. Gejala dari non-motorik yaitu seperti berkembangnya sifat apatis, kecemasan, depresi, dan serangan panik. Gejala penyakit ini biasanya berbeda-beda serta berubah-ubah tergantung seberapa parahnya Parkinson tersebut menyerang. Gejala-gejala ini akan muncul ketika usia 50-60an dan tidak terlihat oleh orang sekitar sehingga terlambat.
4. Mengalami Tremor
Penyakit ini menyerang gejala motorik, sehingga memengaruhi alat penggerak tubuh. Gejala motorik paling umum adalah tremor atau gemetaran ringan. Biasanya, gejala ini terjadi pada tangan, lengan, dan kaki. Tremor biasa terjadi dalam keadaan sadar di posisi duduk atau diam berdiri. Gejala ini awalnya hanya terjadi pada satu bagian tubuh, tetapi lama-kelamaan akan merembet ke sisi tubuh lainnya.
5. Otot Kaku dan Sakit
Gejala-gejala lainnya ketika seseorang mengalami Parkinson adalah otot kaku dan sakit. Gejala awalnya yaitu berkurangnya ayunan lengan ketika berjalan karena otot-otot yang kaku. Gejala lainnya yaitu gerakan-gerakan yang lambat dan terbatas, lemahnya otot-otot di wajah dan tenggorokan, dan sulit menyeimbangkan ketika berdiri dan berjalan.
Orang-orang yang mengidap Parkinson akan sulit untuk melangkah kecil-kecil, membungkuk sedikit, dan berputar cepat. Pengidapnya dapat secara tiba-tiba mengalami tidak dapat bergerak.
6. Terbagi Menjadi 5 Stadium
Parkinson terbagi dalam lima stadium yang masing-masing stadium memiliki gejala dan tingkat parah yang berbeda, yaitu:
Stadium pertama: Pada stadium ini, pengidap Parkinson mulai kesulitan untuk melakukan kegiatan, karena gejala tremor di salah satu bagian tubuh. Gejala-gejala dari penyakit ini yang lainnya yaitu postur tubuh yang buruk, kehilangan keseimbangan, dan ekspresi wajah yang tidak normal.
Stadium kedua: Tremor mulai menyerang bagian tubuh yang lain dan juga sudah mulai untuk kesulitan berjalan dan postur tubuh membungkuk. Pengidap Parkinson pada stadium ini sulit mempertahankan keseimbangan dan berjalan.
Stadium ketiga: Pengidap sudah tidak mampu berjalan lurus dan mulai lamban melakukan sesuatu.
Stadium keempat: Tubuh pengidap mulai terasa kaku dan kehilangan fungsi untuk melakukan semua aktivitas.
Stadium kelima: Pengidap sudah tidak dapat mengendalikan tubuhnya dan tidak bisa bergerak, hanya bisa berbaring dengan risiko cacat dan disabilitas.
RSUD Jombang telah melayani pasien dengan kasus Parkinson dan layanan yang diberikan oleh RSUD Jombang antara lain:
1. Pemeriksaan oleh dokter spesialis
2. CT scan yang lengkap
3. Cek laboratorium yang lengkap
4. Fisioterapi
5. Layanan rawat jalan dan pemberian obat selama 30 hari
6. BPJS bisa mengcover penyakit Parkinson
Kiat-kiat untuk mengurangi potensi Parkinson:
1. Pola hidup sehat
2. Hindari cedera kepala utamakan safety driving ( misalnya menggunakan helm)
3. Hindari obat-obatan terlarang
4. Banyak makan buah dan sayuran, makanan serat tinggi
5. Selalu berfikir positif
“Harapan nya terutama pada penderita Parkinson bahwa harus tetap mempunyai semangat untuk sembuh walaupun Parkinson ini jenis penyakit yang jangka panjang, oleh karena itu dari awal harus benar-benar diperhatikan dari gejala awal sampai potensi ke Parkinson dengan deteksi dini lebih penting. Parkinson bukan lah akhir dari segalanya karena Parkinson banyak sekali metode penyembuhan dan pengobatan yang tepat terutama di RSUD Jombang,” pungkasnya.