Tangerang, HarianForum.com – Pabrik mercon di Jalan Raya SMPN 1 Kosambi, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang pada hari Kamis (26/10/17) meledak. Nasib naas pun dialami oleh korban ledakan, puluhan korban berjatuhan, banyak yang terluka, bahkan ada pula yang terpanggang.
Haerul Fiqri, petugas pemadam kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, punya cerita tersendiri terkait ledakan mercon tersebut.
Haerul menyatakan, pihaknya memang hanya membutuhkan dua jam untuk memadamkan api. Namun ada hal lain yang membuat petugas harus bekerja ekstra, yakni evakuasi puluhan jenazah yang terpanggang.
Evakuasi dilakukan dengan berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan korban yang masih bisa ditolong.
“Mereka itu terjebak di pabrik bagian belakang. Kasihan, ada yang sudah pasrah nyender ke tembok, ada yang masih bisa lari nyelamatin diri saat polisi menjebol tembok belakang.” Ujar Haerul Fiqri, Jumat (27/10/17).
Untuk korban yang sudah terkulai lemas, petugas langsung membantu mengevakuasi keluar pabrik. Di luar pabrik langsung dibantu polisi yang sudah siaga.
Haerul menceritakan situasi mencekam pada saat dirinya mengevakuasi puluhan jasad korban. Kondisi asap yang mengepul di dalam pabrik, mengurangi jarak pandang mata. Bahkan senter yang digunakan pun tak banyak membantu untuk menerobos ke dalam gedung.
“Tapi terlihat jasad bergelimpangan di atas lantai dengan kondisi sudah hangus, saya mengangkatnya satu persatu, terus dimasukkan ke kantong mayat.” Ujar Haerul.
Bahkan, Haerul juga menemukan jasad yang diduganya masih berusia anak-anak.
“Dari jasadnya memang anak kecil, saya perhatikan juga dari tulangnya, masih tulang anak kecil.” Tambah Haerul.
Kondisi korban sudah hangus terbakar, sehingga yang tersisa hanya tinggal beberapa bagian tubuh dengan kondisi daging yang mengering akibat terpanggang api.
“Katanya sih anak mandor yang sedang main di situ, tapi belum tahu juga kebenaran informasinya.” Ungkapnya.
Haerul mengaku tak mudah melupakan peristiwa tersebut. Dia mengaku bergidik saat menceritakan peristiwa naas tersebut.
“Sampai sekarang saya belum begitu nafsu makan, karena masih merasa mual.” Ujar Haerul. (Lpt-6/Frm)