Hukum & Kriminalitas

Ketahui Anak Tewas Dari Berita, Berikut Fakta Balita Yang Dianiaya Pengasuhnya

486
×

Ketahui Anak Tewas Dari Berita, Berikut Fakta Balita Yang Dianiaya Pengasuhnya

Sebarkan artikel ini

SIDOARJO, HarianForum.com – Balita perempuan berinisial F yang barusia 2 Tahun 10 Bulan ditemukan tidak bernyawa didalam kamar mandi sebuah rumah, milik pasangan suami istri yakni Bambang Suprijono (49) dan Sriyati Indayani (43) yang berlamat di Desa Masangan Kulon, RT 04 RW 02, Sukodono, Sidoarjo.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan jenazah balita F ditemukan warga pada 28 Mei 2023. Korban meninggal dunia akibat di aniaya dengan dipukul menggunakan sikat kamar mandi serta gayung di bagian kepala dan punggu selama beberapa hari dan dipaksa tidur selama 1 bulan didalam kamar mandi milik pelaku.

Serly, ibu kandung korban yang tinggal terpisah di banyuwangi membeberkan kronologi ketika dia hilang kontak dengan pengasuh anaknya tersebut.

 

“Waktu itu handphone saya hilang, saya tidak bisa langsung membeli handphone baru, ngumpulin uang dulu. Setelah 1 bulan uang baru terkumpul dan baru bisa beli handphone. Saya kehilangan kontak pengasuh tersebut dan sempat mencarinya lewat siaran salah satu radio di surabaya” ungkap Serly.

Namun bulan demi bulan, pengasuh tersebut tak kunjung ketemu. Hingga suatu hari Serly melihat berita di media bahwa ada seorang balita tewas karena dianiaya oleh pengasuhnya. Dirinya kemudian bergegas menuju ke RS Pusdik Sabhara Porong tempat anaknya diotopsi.

Banyak pihak menanyakan awal mula mengapa balita F bisa diasuh pelaku yang berdomisili di sidoarjo, sementara ibu kandungnya berdomisili di banyuwangi. Tidak sedikit yang menuduh ibu kandung korban telah menelantarkan anaknya karena tidak mengetahui alamat sang pengasuh. Masyarakat juga menyayangkan minimnya usaha yang dilakukan Serly untuk mencari anaknya yang berbulan-bulan tidak ada kabar.

“Kalau saya disebut menelantarkan anak saya, tidak. Karena saya kehilangan kontak dengan pengasuh. Dan saya minta tolong dia untuk asuh anak saya, kenapa kok disekap di kamar mandi sampai meninggal” terang Serly sembari menangis.

Setelah didalami, motif penganiayaan didasari karena sakit hati ketika ibu kandung korban tidak membayar uang bulanan sejak maret 2023. Usut punya usut, selain handphone hilang, sang pengasuh seringkali meminta jatah bulanan sebelum waktunya sehingga dirinya kesal dan memblokir nomor pengasuh anaknya.

Korban kini telah dimakamkan di Banyuwangi, kampung halaman sang ibu kandung. Saat dievakuasi, balita F diduga mengalami penganiayaan hebat karena banyak luka lebam. Anehnya, pelaku sendiri yang melaporkan ke ketua RT bahwa balita yang diasuhnya meninggal di kamar mandi. Namun, sang pelaku memberikan keterangan palsu sebelum semuanya terungkap dan kini telah ditetapkan sebagai tersangka. (*berbagai sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *