Blitar, HarianForum.com – Sebanyak 66 siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kota Blitar, Jawa Timur, yang memenuhi syarat tidak dapat mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SNBP) melalui jalur prestasi. Hal ini disebabkan oleh kegagalan pihak sekolah dalam mengunggah data prestasi siswa ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), yang merupakan basis data utama untuk penentuan seleksi nasional tersebut.
Kepala SMKN 3 Kota Blitar, Maryani, menjelaskan bahwa pihak sekolah telah menjalani proses SNBP yang terdiri dari empat tahap sejak 6 Januari 2025. Namun, mereka mengalami kendala pada tahap keempat, yaitu saat mengunggah nilai rapor siswa ke PDSS.
“Tahap 1, 2, dan 3 sudah terselesaikan. Tapi pada tahap keempat, kami menghadapi kendala dalam mengunggah nilai siswa,” ujar Maryani saat ditemui awak media pada Jumat, 7 Februari 2025.
Maryani menambahkan bahwa pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab kendala tersebut, apakah berasal dari sistem pusat atau faktor lainnya. “Data sebagian sudah berhasil diunggah, namun akhirnya hilang begitu saja,” tambahnya.
Proses teknis pengelolaan SNBP ini ditangani oleh dua orang operator IT di sekolah tersebut. Maryani mengklaim bahwa pihak sekolah sudah berusaha maksimal agar 66 siswa yang memenuhi syarat dapat terdaftar untuk mengikuti seleksi jalur prestasi. Pihak sekolah juga telah berkoordinasi dengan direktorat jenderal di kementerian terkait untuk mencari solusi, namun upaya tersebut belum membuahkan hasil.
Sebagai bentuk kompensasi atas kegagalan tersebut, pihak sekolah memberikan bimbingan belajar (bimbel) kepada 66 siswa yang terkena dampak. Bimbingan tersebut bertujuan membantu mereka mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi perguruan tinggi negeri melalui jalur tes tulis (SNPMB). Selain itu, pihak sekolah juga akan membantu biaya pendaftaran bimbel yang mencapai sekitar Rp 200.000 per siswa.
Maryani mengungkapkan bahwa orang tua siswa dan siswa yang bersangkutan telah menyetujui tawaran kompensasi tersebut. “Tadi pagi kami sudah mengumpulkan siswa dan orang tua untuk menjelaskan kompensasi yang kami berikan,” jelasnya.
Salah satu siswa yang tidak dapat mengikuti seleksi SNBP, yang berinisial P, mengungkapkan kekecewaannya. Menurutnya, masalah ini muncul karena pihak sekolah belum menyelesaikan finalisasi data PDSS hingga batas akhir yang ditentukan sebagai syarat utama pendaftaran SNBP.
“Masalah ini sangat mengecewakan bagi kami. Kami sudah menunggu lama dan berharap bisa mengikuti proses pendaftaran PTN setelah lulus dari SMK. Namun, mimpi kami sirna begitu saja karena tidak bisa mengakses data di sistem,” keluhnya.
P menambahkan bahwa meskipun pihak sekolah menawarkan bimbingan untuk mengikuti tes jalur SNPMB, dirinya dan teman-temannya merasa sangat kecewa. “Kami tidak tahu harus berkata apa, sangat tidak percaya dengan kenyataan ini. Banyak teman saya yang bisa ikut, sementara kami, harapan kami sudah hilang begitu saja,” tutupnya.
Kejadian ini menambah panjang deretan kendala teknis dalam proses seleksi masuk perguruan tinggi negeri, yang berdampak pada sejumlah siswa yang berhak untuk mengikuti seleksi jalur prestasi.