Berita

Kerusakan Berulang, Jembatan Senilai Rp 9 Miliar di Nganjuk Kembali Sorotan

83
×

Kerusakan Berulang, Jembatan Senilai Rp 9 Miliar di Nganjuk Kembali Sorotan

Sebarkan artikel ini

Nganjuk-HarianForum.com, Jembatan di Desa Mungkung, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, kembali menjadi perhatian warga setelah bagian sisi baratnya mengalami ambles pada Selasa, 14 Januari 2024. Peristiwa ini mengundang keprihatinan karena kerusakan ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, pada 11 Desember 2024, sisi timur jembatan tersebut mengalami retakan yang cukup signifikan.

Dibangun dengan anggaran besar mencapai Rp 9 miliar, jembatan ini semula diharapkan menjadi solusi transportasi yang memadai bagi warga sekitar. Namun, kerusakan yang berulang menimbulkan tanda tanya besar mengenai kualitas pengerjaannya. Tidak hanya menjadi masalah teknis, insiden ini juga memicu kekhawatiran akan keselamatan pengguna jalan yang melintasinya.

Anggota DPRD Komisi III Nganjuk
Wakil Ketua DPRD Nganjuk, Radityya Harya Yuangga, memberikan penjelasan terkait kerusakan ini. Menurutnya, kondisi tanah urug di bawah jembatan terlihat tidak cukup padat, yang menjadi salah satu penyebab utama amblesnya sisi barat jembatan. “Tanah yang tidak padat memungkinkan air hujan masuk ke dalam celah, sehingga menyebabkan pergeseran struktur penahan jembatan. Hal ini menjadi faktor utama kerusakan,” ungkap Radityya.

Masalah ini telah memicu reaksi dari Komisi III DPRD Nganjuk, yang mendesak agar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nganjuk segera mengambil langkah perbaikan bersama kontraktor pelaksana. “Perbaikan ini harus dilakukan dengan segera dan serius. Kami tidak ingin kerusakan ini terus berulang, mengingat jembatan ini adalah jalur penting bagi masyarakat sekitar,” ujar seorang anggota Komisi III DPRD.

Kerusakan berulang pada jembatan ini tidak hanya berdampak pada aksesibilitas warga tetapi juga menimbulkan ketidakpercayaan terhadap kualitas proyek infrastruktur di wilayah tersebut. Banyak warga menyuarakan keprihatinan mereka, mengingat jembatan ini sangat vital untuk kegiatan sehari-hari, termasuk akses transportasi ekonomi dan pendidikan.

Selain itu, masyarakat berharap bahwa perbaikan yang akan dilakukan nanti bukan hanya bersifat tambal sulam. Mereka menginginkan solusi yang lebih menyeluruh, termasuk perbaikan pada struktur tanah di bawah jembatan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. “Kami ingin jembatan ini dibangun kembali dengan kualitas yang lebih baik. Jangan sampai ini menjadi proyek yang sia-sia,” ujar salah seorang warga setempat.

Dinas PUPR Nganjuk menyatakan akan segera meninjau lokasi kerusakan untuk menentukan langkah penanganan yang diperlukan. Mereka berjanji untuk bekerja sama dengan pihak kontraktor guna memastikan perbaikan dilakukan sesuai dengan standar keamanan dan daya tahan yang memadai.

Kerusakan jembatan Desa Mungkung menjadi pengingat penting bagi pemerintah dan kontraktor tentang pentingnya pengawasan dan kualitas dalam pengerjaan proyek infrastruktur. Harapan besar tertuju pada perbaikan yang akan dilakukan agar jembatan tersebut dapat kembali berfungsi dengan optimal dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *