Serba-serbi

Gus “Sultan Pacet” Azhari Apresiasi Mendikbud Nadiem Makarim, Kuliah Tidak Tatap Muka

444
×

Gus “Sultan Pacet” Azhari Apresiasi Mendikbud Nadiem Makarim, Kuliah Tidak Tatap Muka

Sebarkan artikel ini
(kiri) Foto: Riinawati, Gus "Sultan Pacet" Azhari, dan Mendikbud Nadiem Makarim

Mojokerto, HarianForum.com- Langkah Mendikbud untuk menerapkan sistem pembelajaran secara daring mendapat apresiasi dukungan Gus “Sultan Pacet” Azhari tokoh pengusaha muda sukses yang peduli pada pengembangan kemampuan dan bakat, dengan merekrut banyak generasi muda dalam aktivitas bisnisnya. Menurut Gus “Sultan Pacet” Azhari, generasi muda merupakan potensi masa depan bangsa, salah satu konsep yang juga dipakai pada zaman Majapahit sebagai pakubumi Nusantara Indonesia, dilanjutkan dengan Mataram hingga kini yang banyak berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara meskipun kadang tidak tampak di permukaan.

Menurut Gus “Sultan Pacet” Azhari generasi muda, lebih-lebih yang masih kuliah memang sewajarnya mendapatkan perlindungan maksimal dalam situasi-kondisi wabah pandemi Corona Virus Disease-2019 (Covid-19) meskipun pihaknya optimis Covid-19 bakal berakhir di Indonesia.

“Mahasiswa ataupun yang setingkatnya harus mendapat perlindungan yang maksimal dalam situasi-kondisi Covid-19 ini. Mereka adalah aset bangsa dan negara,” ungkap Gus “Sultan Pacet” Azhari yang di berbagai daerah banyak melakukan aktivitas sosial diam-diam yang tidak terpublikasi termasuk di Gresik, Surabaya, Sidoarjo dan lainnya. Bahkan sejak beberapa waktu lalu juga dilakukan di sejumlah tempat di Mojokerto.

“Kebijakan Mas Nadiem Makarim selaku Mendikbud sudah pas,” tambah Gus “Sultan Pacet” Azhari yang banyak didorong berbagai tokoh dan kalangan agar maju sebagai Calon Bupati/Calon Walikota 2020 di Jawa Timur, termasuk Cabup Mojokerto 2020, karena dinilai memiliki jaringan finansial luas dan massa massal. Namun Gus “Sultan Pacet” Azhari hingga kini belum pernah menyatakan untuk maju di Pilkada manapun, belum untuk Gresik, Sidoarjo ataupun Mojokerto. Misinya yang lebih utama adalah membuat wong cilik gumuyu.

Sementara itu soal kuliah daring (tidak tatap muka) juga merupakan tantangan tersendiri bagi pihak kampus, begitupun bagi kalangan dosen termasuk Dr. Riinawati SP MPd dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Tentu diperlukan kerja yang lebih keras bagi para dosen untuk bisa memahamkan para mahasiswanya melalui Pembelajaran Jarak Jauh, PJJ.

Untuk itu Riinawati yang kelahiran Banua Padang, Kabupaten Tapin, berharap agar para mahasiswanya bisa lebih fokus mengikuti kuliah jarak jauh (online) agar hasilnya lebih maksimal.(Siswahyu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *