Blitar, HarianForum.com- Sebelumnya waktu banyak tersita oleh kegiatan dengan urusan pemerintahan desa, saat ini dirinya merasa mempunyai waktu yang cukup untuk melakukan inovasi dan kreasi dalam bidang pertanian setelah meletakkan jabatan sebagai kepala desa hampir setahun yang lalu.
Dalam melakukan rutinitasnya pada saat ini, alat alat yang dibawanya bukan lagi komputer jinjing dan dokumen dokumen yang berhubungan dengan pemerintah desa, namun setiap menjalankan aktivitasnya terlihat cangkul , sabit dan alat alat pertanian sering dibawanya.
“Alhamdulillah sekarang saya mempunyai waktu yang lebih untuk bisa konsentrasi ke pertanian. Keinginan dari dulu untuk bisa mengembangkan atau membudidayakan tanaman tanpa menggunakan bahan bahan kimia masih tertunda karena terbentur kegiatan kegiatan urusan pemerintahan desa ,dan sekarang baru benar benar bisa saya kerjakan,” ungkap Choirul Anam kepada HarianForum.com di area persawahan miliknya.
Dalam pembudidayaan tanaman cabe, sawi, tomat, kangkung, dan bawang merah di area tanamnya Choirul tidak menggunakan bahan kimia, baik mulai proses mempersiapkan media tanam, pemupukan dan pengendalian hama penyakit. Mantan kepala desa 2 periode ini mempunyai pemikiran, dirinya harus merealisasikan sesuai komitmennya untuk mengolah pertanian tanpa menggunakan bahan bahan kimia pada tanaman dan menjadikan tanaman sehat.
Melanjutkan penjelasannya, ketua FK P4S kabupaten Blitar ini menyampaikan bahwa tanaman sehatnya menggunakan sistem pengaturan atau prosedur tidak menggunakan pupuk maupun pestisida kimia dalam proses tanamnya.
Keaktifannya mengikuti baik di organisasi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), Gerakan Petani Nusantara (GPN), maupun pembekalan dari lembaga akademis Institut Pertanian Bogor maupun Universitas Brawijaya, Choirul mendapatkan pengetahuan bahwa tanaman organik mempunyai kemanfaatan dapat meningkatkan aktivitas enzim yang mempunyai fungsi menghancurkan agen karsinogenik, karena kandungan dalam tanaman menggunakan prosedur tanpa kimia mempunyai fitokemikal.
Tanaman tanpa kimia, memiliki kandungan zat besi, karotena, serta vitamin C lebih banyak karena dipengaruhi unsur hara, dan tanaman melalui prosedur tersebut bisa lebih bertahan lama serta masih banyak lagi kemanfaatannya.
“Saya membudidayakan tanaman sayuran dengan menggunakan pola tanaman sehat tanpa racun dan pupuk kimia melalui pengendalian organisme pengganggu tanaman agen hayati dan pemberian pupuk organik serta untuk pemacu tumbuhnya memakai
mikroorganisme lokal dengan memanfaatkan bahan lokal untuk dimanfaatkan menjadi pupuk sehingga tidak merusak lingkungan
serta tidak menggunakan pengendali rumput kimia,” ujarnya.
“Namun perlu diingat oleh konsumen, bahwa sebelum mengkonsumsi sayuran organik sebaiknya dicuci dengan bersih. Karena terkadang ada tanaman sayuran hanya mengandalkan dengan pupuk kandang menjadi kompos namun melalui mekanisme tidak sempurna,” imbuhnya.
“Dan prosedur tersebut biasanya menyisakan adanya patogen dan sejenisnya menempel pada sayuran. Meskipun begitu, sayuran sehat mempunyai kandungan lebih dan bermanfaat serta aman dikonsumsi dibanding sayuran menggunakan kimia,” pungkas pemilik Godes Farm melanjutkan aktifitasnya mencangkul.(Ans)