Pertanian

Sekolah Lapang Sistem Pertanian Terpadu, Upaya Melahirkan Petani – Petani Muda

811
×

Sekolah Lapang Sistem Pertanian Terpadu, Upaya Melahirkan Petani – Petani Muda

Sebarkan artikel ini
Ir. M. Krisna Triatmanto, MSi (kanan).

Blitar, HarianForum.com- Kepada HarianForum.com di balai Omah Tengah Sawah, seusai melihat lokasi pertanian terpadu Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya atau P4S Tani Makmur Jaya, pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Dan Pangan Kabupaten Blitar, Ir. M. Krisna Triatmanto, MSi,
menyampaikan untuk memperoleh peningkatan produktivitas yang berkualitas pada sektor pertanian, sangat diperlukan adanya sumber daya manusia yang terus berinovasi dengan memanfaatkan teknologi tepat guna sebagai upaya peningkatan produktivitas seiring dengan tetap terjaganya kualitas maupun kuantitas. Dengan peningkatan sumber daya manusia pertanian, akan diperoleh petani yang kompeten, berdaya saing, tumbuhnya jiwa wirausaha serta kemandirian.

Ir. M. Krisna Triatmanto memiliki pandangan dalam penguatan sektor pertanian, bahwa petani merupakan pelaku utama pengelola pertanian, sudah selayaknya terus memperoleh, mengikuti dan memanfaatkan teknologi pertanian sebagai dukungan bagi peningkatan produktivitas pertanian, dan salah satunya pendukungnya adanya keterlibatan dan peran aktif penyuluh pertanian.

Asisten II Ekonomi Pembangunan Kabupaten Blitar, mengungkapkan bahwasanya penyuluh pertanian sebagai agen perubahan, dalam melakukan peran, penyuluh pertanian tidak hanya mengambil posisi sebatas menjadi penghubung antara penghasil teknologi dengan pengguna teknologi. Akan tetapi penyuluh pertanian juga harus mampu membangun komunikasi baik dengan kelompok tani maupun para petani, serta selalu mendampingi proses perubahan usaha tani menjadi lebih signifikan, terutama dalam peningkatan kesejahteraan.

“Kita melihat potensi sumber daya alam di kabupaten Blitar ini sangat luar biasa, dan tentunya membutuhkan sumber daya manusia pertanian yang luar biasa juga. Untuk itu, secara internal kita konsolidasikan penyuluh pertanian untuk meningkatkan kapasitas penyuluhan. Kemudian kita dorong komunikasi yang lebih baik dengan kelompok – kelompok tani maupun dengan petani, dengan menginformasikan tehnologi – tehnologi baru, budidaya maupun pemasaran, sehingga nanti petani bisa terbantu,” ungkapnya (17/10).

Pertanian terintegrasi, sebuah sistem alamiah yang saling membutuhkan dan dibutuhkan pada sektor pertanian, peternakan, perikanan maupun sektor lainnya dalam satu area, merupakan upaya petani untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada. Diakui pola atau sistem pertanian terpadu, mampu meminimalisir ketergantungan penggunaan dari luar area pertanian secara berlebihan. Pertanian terpadu tidak hanya mampu meningkatkan ketersediaan pangan, akan tetapi pertanian terintegrasi juga diyakini bisa menjadi daya tarik generasi muda untuk menumbuhkan semangat regenerasi petani.

Menghadapi permasalahan krisis regenerasi petani yang berpotensi menjadi ancaman serius bagi ketahanan pangan, Ir. M. Krisna Triatmanto perlunya semua komponen pemerintah dan masyarakat lebih aktif mengenalkan generasi muda tentang pertanian.

Ditandaskan, tidak hanya sebatas memenuhi pangan, akan tetapi anak muda harus dikenalkan lebih dekat terhadap rekayasa maupun inovasi tehnologi pertanian melalui bimbingan yang dapat meningkatkan wawasan pentingnya keberdayaan dunia pertanian terhadap stabilitas ekonomi, sosial serta pertahanan negara.

Selain itu dengan bimbingan tehnis dan sekolah lapang sistem pertanian terpadu, anak muda akan mempunyai keterampilan mengelola usaha tani sesuai dengan prinsip – prinsip bisnis pertanian, hingga membentuk cara pandang maupun sikap bahwa pertanian merupakan profesi membanggakan dan memiliki prospek bisnis yang bisa diharapkan untuk kedepannya.

“Terutama dengan sumber daya manusia pertanian dengan semakin berkurangnya jumlah petani atau tenaga kerja pertanian sehingga perlu didorong munculnya petani – petani milenial di kabupaten Blitar, yang mampu mengelola usaha tani dengan baik, sehingga prospek bisnis pertanian ini bisa jalan.Saya yakin bahwa di Blitar, anak muda yang mampu mengolah usaha tani secara lebih modern serta menarik, memiliki prospek bisnis yang lebih baik. Jadi tinggal bagaimana ke depannya, baik dari dinas, petani maupun lembaga – lembaga pendidikan, nantinya bisa bersinergi dalam membangun pertanian di Kabupaten Blitar,” tandas Ir. M. Krisna Triatmanto, MSi.(Ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *