Jombang, HarianForum.com – Rasa gotong-royong dan persaudaraan antar warga di Desa Plosokerep, Kecamatan Sumobito masih sangat kental terbukti saat pemerintah desa membangun gedung serba guna yang ada dilingkungan balai desa.
Bangunan yang berdiri diatas tanah seluas 9×24 meter ini dimulai dari tahun 2015 lalu, gedung ini dibangun karena bangunan lama yang sudah tidak layak pakai selain sudah tua kayunya juga lapuk dimakan usia, apalagi sering digunakan kegiatan senam ibu-ibu, sangat mengkhawatirkan terjadinya kecelakaan bangunan.
Bambang Hermanto, S.sos selaku kepala desa kepada Harian Forum Kamis (28/09/17) mengatakan, pihaknya ditahun 2015 lalu mendapatkan BK (Bantuan Keuangan) Provinsi sebesar 60 juta dan ditambah swadaya sekitar 38 juta digunakan untuk membangun pondasi bangunan gedung serba guna tersebut.
Kemudian dilanjut pada tahun 2016 dari ADD dan Bagi Hasil Pajak untuk melanjutkan bangunan tersebut, pada tahun 2017 dilanjutkan dengan swadaya masyarakat.
Bambang yang sebelumnya dinas di Dinas Perkebunan Kabupaten Jombang itu lebih lanjut mengatakan bahwa, dirinya menjadi kepala desa dengan niatan pengabdian kepada masyarakat.
Untuk itu dia tidak pernah persoalkan ketika masyarakat ingin dilayani diluar jam kerja. Sebagian masyarakat saya berdagang di Pasar Peterongan sehingga pada jam kerja mereka sibuk berdagang dan baru akan mengurusi kebutuhan surat menyurat pada sore hari bahkan bisa malam hari. “ Buat saya itu bukan persoalan, yang penting tetap terjaga kerukunan bermasyarakat.” Ujarnya.
Desa yang terdiri dari dua dusun, Plosokerep dan Rejosari ini membangun TPJ kurang lebih sepanjang 62 meter dan gorong-gorong yang sumber dananya dari Dana Desa (DD).
Sedangkan PID Tahun Anggaran 2017 dibelikan mesin tanam dan diserahkan kepada Gapoktan. Diketahui bahwa wilayah Plosokerep memiliki lahan sawah seluas 122 hektar, 96 hektar terletak di Plosokerep dan 26 hektarae Rejosari.
Desa yang memiliki jumlah penduduk 4495 orang ini memiliki hak pilih 3600 dengan mata pencaharian masyarakatnya sebagian besar petani.
“Masyarakat kami banyak yang memiliki hobby burung berkicau, bahkan ada salah satu warga yang sukses membudidayakan Burung Murai, untuk itu pemerintah desa berkeinginan mengembangkan wisata desa dengan peternakan burung berkicau dan lomba burung berkicau agar dapat menambah pendapatan warganya.” Pungkas Bambang Hermanto, S.sos. (yog/nur)