Galeri Bisnis

Asap Cair Premium, Mampu Membunuh Virus Termasuk Corona

233
×

Asap Cair Premium, Mampu Membunuh Virus Termasuk Corona

Sebarkan artikel ini

Bojonegoro, HarianForum.com- Diberitakan di salah satu media online, pada pertengahan bulan April lalu, Maximo Torero Cullen, kepala ekonomi dan asisten direktur departemen ekonomi dan pembangunan sosial badan pangan dan pertanian dunia atau FAO,
mengingatkan keputusan penerapan karantina wilayah  untuk memutus rantai penyebaran virus corona sangat berpeluang membuat dunia mengalami krisis pangan.

Maka tidak ada alasan lagi untuk menolak apabila pertanian menjadi salah satu benteng bagi ketahanan Indonesia pada saat ini. Hanya sektor pertanian yang mampu bertahan, dan akan terus bergerak untuk menjaga ketersediaan pangan. Merupakan langkah sangat bijak apabila pemerintah saat ini lebih memperhatikan petani agar tetap terus beraktivitas dengan menjaga dari berbagai kendala yang bisa mengganggu produktivitas.

Sebagai penjaga benteng ketahanan dan kedaulatan pangan bangsa, petani harus kuat mampu menghadapi dampak penyebaran virus corona agar tidak terjadinya krisis pangan. Melihat kondisi yang stagnan, Irsan Surya Imana seorang petani dari kabupaten Situbondo yang memproduksi asap cair dan telah mengenalkan kepada publik sebagai salah satu senjata untuk pertahanan dari serangan virus corona.

Asap cair yang diproduksi Irsan, bukan sesuatu yang baru bagi Puguh Widodo. Petani yang tinggal di Ngasem, kabupaten Bojonegoro merupakan rekan Irsan di lembaga Mari Sejahterakan Petani Indonesia ternyata juga memproduksi dan menggunakannya selain untuk melumpuhkan virus, bakteri, jamur, parasit pada tanaman, tetapi juga untuk dikonsumsi.

“Asap cair memang selain mempunyai kegunaan desinfektan untuk tanaman, atau bisa di kandang ternak juga memiliki kemanfaatan untuk tubuh manusia, namun harus dilakukan melalui beberapa proses. Dengan destilasi atau penyulingan 3 tahap, diupayakan mendapatkan asap cair food grade agar bisa untuk konsumsi. Sedangkan grade 3 asap cair yang berwarna hitam tidak boleh dikonsumsi manusia tetapi hanya digunakan membunuh bakteri, kuman, virus atau jamur pada tanaman atau pada lokasi yang perlu dilakukan desinfektan,” jelas Puguh Widodo.

Puguh melanjutkan penjelasan tentang asap cair hasil penemuan salah satu pemulia padi Surono Danu, bahwa untuk hasil penyulingan grade 3 tidak boleh dikonsumsi oleh manusia karena hasil destilasi tersebut masih terdapat tar. Menurutnya untuk memisahkan masih terdapatnya komponen yang berbahaya di dalam asap cair, harus dilakukan redistilasi atau proses pemisahan kembali untuk menghilangkan senyawa yang tidak diinginkan dan berbahaya bagi tubuh manusia.

“Grade 2 sebenarnya sudah bisa dikonsumsi, namun karena warna yang masih kuning pekat banyak orang tidak mau mengkonsumsi karena dari warnanya tidak meyakinkan. Sedangkan hasil proses pada grade 1 warna mulai kuning bening atau terang. Setelah pada tingkat premium, material cairnya berwarna bening dan biasanya asap cair premium yang dikonsumsi. Asap cair mampu membunuh virus patogen sehingga bisa digunakan mengobati penderita akibat virus corona, namun yang paling mengerti detailnya tentang itu adalah mas Irsan,” terang Puguh Widodo kepada HarianForum.com

Pembuatan asap cair terhitung sangat efisien dalam pembiayaan. Bahan bahan yang digunakan untuk pembuatan bisa dari kayu, bongkol kelapa sawit, sekam padi atau tempurung kelapa dan lainya. Sedangkan biaya untuk instalasinya juga tidak membutuhkan banyak, tergantung type dan volume. Dijelaskannya untuk type rumah tangga dalam setiap produksi mampu menghasilkan 20 liter asap cair.

“Harapan saya, di setiap desa asap cair bisa diproduksi. Selain dikonsumsi untuk membunuh virus, bakteri, parasit yang merugikan dalam tubuh juga bisa digunakan untuk membunuh musuh tanaman atau sebagai desinfektan lainnya,” pungkasnya.(Ans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *