Sidoarjo, HarianForum.com- Penggunaan pestisida kimiawi dalam jangka waktu panjang bisa mengakibatkan kerusakan dan membawa dampak buruk bagi lingkungan. Residu pestisida yang bisa menempel di sayuran, buah-buahan dan padi kerap kali membuat masyarakat resah. Pasalnya residu pestisida yang menempel pada buah, sayuran dan padi yang nantinya diolah menjadi nasi bisa ikut tertelan dan masuk kedalam tubuh. Bahkan lebih parah dari itu, penggunaan pestisida kimiawi juga bisa mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Melihat kondisi tersebut, P4S Tani Makmur yang berlokasi di Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan menggelar pelatihan perbanyakan agen hayati dan pestisida nabati di Desa Jeruk Gamping Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo. Acara yang berlangung selama 2 hari ini dihadiri sebanyak 25 peserta dan turut menghadirkan Kholifah selaku Ketua P4S Tani Makmur sebagai narasumber dalam acara tersebut.
Acara yang digelar hari Rabu (4/3/2020) ini bertujuan untuk menunjang pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan. Perbanyakan agen hayati dan pestisida nabati seperti penggunaan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan Trichoderma.
“Pelatihan ini digelar untuk memperbanyak agen hayati dan cara pembuatan nabati. Saya harapkan dengan adanya acara ini bisa menunjang pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan,” Ungkap Kholifah.
Seperti yang diketahui, PGPR merupakan bakteri pemacu pertumbuhan tanaman. Bakteri tersebut biasanya tumbuh di akar tanaman. Mikroorganisme tersebut dapat memacu pertumbuhan tanaman dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap jamur pathogen. Sementara Tricoderma merupakan salah satu bentuk pupuk organik yang biasanya memanfaatkan bakteri pengurai atau dekomposer untuk mempercepat proses pelapukan.(Nur)