Blitar, HarianForum.com- Pembangunan tahap pertama pasar Kanigoro yang berlokasi di kelurahan Satreyan, kecamatan Kanigoro, kabupaten Blitar diperkirakan tidak bisa rampung pada tahun 2018.
Pengerjaan bangunan di atas area lapangan Satreyan dengan luas sekitar 19.900 meter, diperkirakan menghadapi tantangan faktor alam dengan datangnya musim hujan. Padahal pengerjaan bangunan yang mempunyai gerbang dua gapura ini, menggunakan anggaran sekitar Rp 5.800.000.000,- yang berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU) Kabupaten Blitar tahun 2018, bisa selesai dengan waktu yang ditentukan.
Menurut informasi, bahwa rencana untuk tahap pertama, selesainya pembangunan gedung utama dengan luas sekitar 3.300 meter. yang terdiri dari 46 kios, 224 los dengan ukuran 1×1,5 meter, 40 los ukuran 2×3 meter dan 20 los ukuran 3×3 meter mampu menampung para pedagang dari pasar Kanigoro dan menampung calon pedagang yang baru memulai usaha.
Pembangunan yang dimulai pengerjaan akhir bulan Agustus 2018, mendapat tanggapan positif dari pedagang yang masih menjalankan aktifitasnya di pasar kanigoro. Dengan adanya bangunan baru menurut para pedagang bisa merasa lebih nyaman, bersih dan adanya fasilitas umum yang memadai. “adanya pasar baru tentunya kami senang, karena tempatnya lebih bersih dan nyaman, jauh dari jalan raya,” tutur Anda, salah satu pedagang di pasar Kanigoro.
Disinggung tentang pengaruh kepindahan lokasi dengan pembeli yang sudah menjadi pelanggannya, menurutnya dengan pindahnya ke lokasi yang baru tentunya para pedagang harus memulai dari awal lagi untuk mendapatkan pembeli atau pelanggan.
Pemilik kios yang berlokasi di pojok ini, pasar baru nantinya diharapkan ada perubahan penataan dan tambahan fasilitas lainya seperti wahana mainan anak, juga tempat promosi, “Yang pasti kami dan pedagang lainnya kembali awal atau kembali nol lagi, untuk menarik pembeli atau pelanggan lagi, kamipun akan membuat cara agar kondisi kembali seperti semula. Dan harapan kami di pasar baru nantinya bisa diberi tempat bermain anak anak dan tempat promosi,” terang warga Banjarejo, Kanigoro, kabupaten Blitar saat ditemui di kiosnya (20/11/18).
Bangunan pasar yang baru, bukanlah hanya tempat memindahkan para pedagang dari pasar yang lama, namun perlunya juga tambahan bimbingan tehnis atau pelatihan untuk para pedagang tentang cara pelayanan dalam berdagang yang lebih modern sehingga para pedagang di pasar bisa berkompetisi dengan pelayanan di mart mart lainnya.
Pasar yang baru harus mampu merubah pola kondisi lebih menarik untuk berbagai kalangan, terutama pasar bisa menarik di kalangan konsumen dan pedagang usia muda. Untuk itu diperlukan adanya fasilitas klaster untuk usia muda seperti distro, penjualan kebutuhan remaja, telepon seluler, cafe dan lainnya, menjadikan pasar sebagai tempat yang menarik .(Anis)