HarianForum.com- Di musim kemarau ini, di Bojonegoro sedikitnya masyarakat di lima kecamatan mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Jumlah tersebut sesuai dengan laporan yang diterima oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dari Pemerintah Desa maupun Kecamatan.
Lima kecamatan yang alami kekeringan dan kesulitan air bersih yaitu, di Kecamatan Temayang berada di Desa Bakulan dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 511 KK. Sedangkan di Kecamatan Sukosewu berada di Desa Sumberjokidul dengan jumlah jiwa sebanyak 336 jiwa.
Untuk Kecamatan Sumberrejo, krisis air berada di Desa Tlogohaji, di Kecamatan Ngasem berada di Desa Tengger dengan jumlah KK sebanyak 246. Sedangkan di Kecamatan Ngraho, Desa Sugihwaras dengan jumlah warga sebanyak 500 jiwa, serta di Desa Jumok untuk warga yang membutuhkan air bersih sebanyak 350 jiwa.
Musim kemarau tahun 2017 lalu, sedikitnya ada 26 desa di 10 kecamatan yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih. 10 kecamatan itu yakni, Kecamatan Ngraho, Kepohbaru, Tambakrejo, Sugihwaras, Sukosewu, Purwosari, Sumberrejo, Temayang, Ngambon dan Kasiman. Dan setidaknya sebanyak 8.656 kepala keluarga (KK) atau 29.478 jiwa terdampak kekeringan.
Nadif Ulfia Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro mengatakan, lima kecamatan yang mengalami kekeringan itu sudah mendapat dropping air bersih. Kelimanya, yakni Kecamatan Temayang, Sukosewu, Sumberrejo, Ngasem dan Kecamatan Ngraho.
Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro itu menuturkan, “Pihak desa maupun kecamatan harus aktif melaporkan kondisi wilayahnya yang mengalami kekeringan,” ujarnya, Sabtu (25/8/2018).(Tim/Nur)