Politik dan Pemerintahan

Pemkot Kediri Gelar Tes Psikolog Bagi Anak Jalanan

277
×

Pemkot Kediri Gelar Tes Psikolog Bagi Anak Jalanan

Sebarkan artikel ini
Anak Jalanan di Kota Kediri Saat Melakukan Tes Psikolog (dut)

Kediri, HarianForum.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinas P3AP2KB) Kota Kediri, menggelar Program Inisiatif Pelusuran Minat Bakat Anak bekerjasama dengan Klinik Psikologis RSUD Gambiran dan Satpol PP Kota Kediri, kepada puluhan anak jalanan (anjal).

Kepala Bidang Perlindungan Anak Dinas P3AP2KB Kota Kediri, Mutakalim menyampaikan program inisiatif, untuk menyelamatkan masa depan generasi muda dan mengarahkan untuk kegiatan positif.

Mutakalim menyampaikan, “Program minat dan bakat dilakukan dengan menjalani serangkaian tes psikologi. Hasil tes ini, bisa memprediksi kemungkinan keberhasilan anak pada bidang tertentu sesuai bakat dimiliki,” Jelasnya, Jumat (6/7/18).

Hal senada juga ditegaskan Kristika Sadtyaruni S.Psi.,M.Psi, tenaga psikolog dari Klinik Psikologis RSUD Gambiran Kota Kediri. Bahwa hasil tes minat bakat ini, hanya bersifat rekomendasi ataupun rujukan, bukan merupakan hasil pasti yang harus dilakukan ataupun diikuti.

Ada pun tes dilakukan kepada puluhan anjal ini, diantaranya tes tertulis, terdiri dari kemampuan berhitung, verbal dan komponen intelegensi lainnya serta hasil wawancara. “Dari proses ini, akan memperoleh data atas minat bakat anak yang dianggap paling sesuai dengan hasil kerja di tesnya.” Pungkas Kristika Sadtyaruni.

Menurut psikolog akrab disapa Kristika ini, Menjalani tes minat bakat menjadi kebutuhan bagi banyak anak untuk masa depannya. “Pasalnya, kini anak – anak kadang bingung menentukan pilihan sekolah, pendidikan dan peluang karir yang lebih luas. Jadi, masyarakat lebih sadar untuk menempuh tes minat-bakat.” Jelasnya.

Tak hanya siswa yang ingin menentukan jurusan dari SMA ke perguruan tinggi, tapi juga untuk SMP ke tingkat SMA atau sederajat. Program ini, kini diterapkan kepada anak – anak putus sekolah di Kota Kediri, yang kerap kita temui berkeliaran di jalanan.

Metakalim kembali menjalskan, “Ini yang menjadikan dasar, dilakukan program ini, untuk meminimalisasi kemungkinan ‘salah jurusan’ dalam melanjutkan pendidikan. Kemudian membantu mencari pekerjaan serta pemberdayaan anak-anak yang memiliki problematika.” Terangnya. (Dut/Frm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *