KabarNganjuk.com – Plt.Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi hadiri peringatan Hari Hipertensi Sedunia. Untuk Kab.Nganjuk dipusatkan di Desa Kweden, Kec.Ngetos dan Dinas Kesehatan Kab.Nganjuk sebagai leading sektornya, Selasa (24/5/22).
Kegiatan ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia.
Sub kegiatan yang dilaksanakan pada peringatan Hari Hipertensi Sedunia tahun ini salah satunya adalah cek kesehatan yang bertujuan untuk mendeteksi sejak dini adanya PTM (Penyakit Tidak Menular) yang diantaranya hipertensi, diabetes
Sehingga akan dapat mencegah terjadinya dampak yang lebih serius akibat penyakit tersebut seperti Stroke, gagal jantung, kencing manis dan lain-lain.
Perlu diketahui, untuk kegiatan cek kesehatan yang dikemas dalam kegiatan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (PTM) dilaksanakan rutin sebulan sekali dengan moto “Kenali, Deteksi dan Cegah Penyakit Tidak Menular”.
Kang marhaen dalam statementnya menyatakan bahwa untuk mengurangi resiko hipertensi maka perlu diperhatikan asupan makanan yang kita konsumsi tiap hari harus makanan sehat dan harus rajin berolah raga.
Plt. Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi mengatakan dari data yang ada penderita hipertensi di seluruh Kabupaten Nganjuk kurang lebih sekitar 21.000 maka dari itu ayo cegah sejak dini penyakit hipertensi ini dan hidup sehat bersama-sama.
“Di Nganjuk, di data kami ada sekitar kurang lebih 21.000 penderita hipertensi di seluruh Kabupaten Nganjuk. Kalau di Ngetos kurang lebih 689 orang ini yang terdeteksi, maka kita pemerintah daerah bersama dengan dinas kesehatan melakukan cegah dini penyakit-penyakit yang tidak menular termasuk di dalamnya hipertensi ini, Ujar Kang Maerhaen.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk dr Laksmono Pratignjo mengatakan bahwa diadakannya posyandu lansia itu agar warga lansia bisa memeriksakan diri ke posyandu dan juga dapat mengetahui apakah ada penyakit di dalam tubuhnya, terutama penyakit hipertensi.
“Posyandu lansia kan ada, kita lakukan pemeriksaan tekanan darah, berat badan, gula darah, asam urat, kolesterol dan semua yang terkait dengan hipertensi kita lakukan untuk deteksi dini. Sehingga kalau hipertensi diketahui sejak dini nanti, bisa segera di obati dan kemungkinan cepet sembuh. Daripada nanti sudah kronis, sudah komplikasi atau stroke, terus kemudian terkena penyakit gagal jantung, gagal ginjal itu kan lebih susah penyembuhannya”, Pungkas Laksmono Pratignjo.(Adv)