Pertanian

Tingkatkan Produktivitas Bawang Merah di Nganjuk, PT Petrokimia Gresik Luncurkan Agro Solution

303
×

Tingkatkan Produktivitas Bawang Merah di Nganjuk, PT Petrokimia Gresik Luncurkan Agro Solution

Sebarkan artikel ini

Nganjuk, HarianForum.com- Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding PT Pupuk Indonesia menggelar panen bawang merah pada lahan Program Agro Solution dengan luas total 87 hektar di Desa Mojorembun, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (19/8).

Pada acara yang dihadiri juga oleh PLT Bupati Nganjuk, Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan bahwa di masa pandemi Covid-19 ini, peran sektor pertanian menjadi semakin penting dan strategis, sehingga kegiatan produksi pertanian harus terus digenjot, terutama di daerah-daerah yang menjadi sentra pertanian.

“Salah satunya di Kabupaten Nganjuk, yang merupakan salah satu sentra penghasil utama komoditas hortikultura, khususnya bawang merah, di provinsi Jawa Timur dan Nasional,” ujar Dwi Satriyo.

Lebih lanjut Dwi Satriyo mengungkapkan, bahwa Program Agro Solution merupakan program yang mengusung konsep kemitraan usaha pertanian terpadu dari hulu hingga hilir. Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas usahatani dan kesejahteraan sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional di tengah pandemi Covid-19.

“Dengan memberikan jaminan pasokan input pertanian yang berkualitas serta dengan melibatkan stake holder terkait disektor pertanian, program Agro Solution juga turut mendorong terciptanya ketahanan pangan nasional,” ujarnya.

Pada program Agro Solution yang telah dijalankan di Kab. Nganjuk ini PT Petrokimia Gresik bekerjasama dengan PT Petrosida melalui jaringan kios sarana pertanian PETROMART yang berperan memberikan pinjaman modal untuk pembelian pupuk non subsidi serta pestisida untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman bawang merah. Sedangkan sebagai offtaker, program Agro Solution bekerja sama dengan offtaker sekitar sebagai pembeli hasil panen petani.

“Dalam program ini kami berupaya menciptakan suatu ekosistem usaha pertanian yang dapat membantu petani dari hulu hingga hilir, sehingga proses budidaya maupun pemasaran hasil pertanian tidak terhambat”, Jelas Dwi Satriyo.

Selain itu, dalam program Agro Solution akan dilakukan kawalan dan analisa uji tanah oleh petugas Mobil Uji Tanah PT Petrokimia Gresik, sehingga petani dapat memperoleh rekomendasi pemupukan sesuai dengan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman.

“Selain pupuk, kami juga bekerja sama dengan PT Petrosida Gresik produsen pestisida pertanian untuk memberikan kawalan pengendalian hama dan penyakit agar hasil panen lebih optimal,” imbuh Dwi Satriyo.

Adapun dalam proses budidaya Bawang Merah di program Agro Solution ini, rekomendasi pemupukan yang diaplikasikan seluruhnya menggunakan pupuk non subsidi yaitu 650 kilogram/Ha pupuk NPK Phonska Plus, 200 kg/Ha pupuk ZA, 200 kg/Ha pupuk NPK Petro Nitrat, 400 kg/Ha pupuk NPK Petro Ningrat, serta pupuk organik Petroganik sebanyak 2 ton/Ha.

Dengan menerapakan dosis pemupukan tersebut, diperoleh peningkatan produktivitas sebesar 20% dari sebelumnya 14 ton/ha menjadi 16,8 ton/ha.

“Dengan meningkatnya produktivitas tanaman bawang merah, selain membantu pemerintah mengamankan stok bawang merah nasional, juga dapat mendongkrak kesejahteraan petani setempat,” jelas Dwi Satriyo.

Untuk itu, ia berharap Program Agro Solution berharap program Agro Solution dapat berkembang di wilayah lain dan produk pupuk non subsidi PT Petrokimia Gresik dapat menjadi andalan dan ikut berperan meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Nganjuk.

“Ke depan program ini akan dikembangkan dan diaplikasikan di berbagai daerah lainnya di tanah air,” tandas Dwi Satriyo.

Selain itu, Dwi Satriyo juga memperkenalkan beberapa produk pupuk non subsidi yang baru diluncurkan untuk PT Petrokimia Gresik yaitu pupuk NPS 20-20-13S Petroniphos untuk komoditi hortikultura, pupuk SP-26 dan pupuk NPK Phonska Alam yang diharapkan bisa menjadi alternatif bagi petani untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman agar tidak tergantung kepada pupuk subsidi dari pemerintah.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *