Yogyakarta, HarianForum.com- Bertani bukan hanya menanam tanaman saja, tetapi membudidayakan dan mengangkat martabat. Dengan mengelola lahan sempit, dengan memiliki kemerdekaan penuh dan keleluasaan setiap hari, pastilah itu jalan asli suatu pertanian. Semboyan Ila Purnamasari, SP, moderator Webinar Agrobisnis bertajuk “Mengenal Urban Farming. Konsep Pertanian Kota Untuk Masa Depan” yang digelar pada tanggal 2 Desember 2020 pukul 13.00 sampai dengan 15.00 wib, dengan penyampai materi dari Field Officer Training and Monitoring ADB ICT for IPDMIP Project, Endah Sulvitasari, SP.
Ila, panggilan salah satu mahasiswa strata 2 atau S2 jurusan Agronomi Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini, berpendapat, bahwa saat ini pemerintah sangat perlu mendorong masyarakat untuk membangun urban farming dengan memberi dukungan sarana maupun prasarana secara maksimal.
Menurut milenial kelahiran 1997, yang memiliki ilmu agrotehnologi tanaman pangan dan holtikultura, diperoleh dari SMKN 1 Plosoklaten, Kediri, dan juga menyimpan ilmu agrotehnologi dari Institut Pertanian atau INTAN Yogyakarta, menyampaikan dengan terbangunnya urban farming, akan menimbulkan dampak positif terhadap peningkatan daya ekonomi masyarakat melalui pertanian.
“Urban farming atau pertanian perkotaan selain mampu mendongkrak semangat berwiraswasta khususnya bagi kaum milenial, juga berpeluang membuka lapangan pekerjaan. Bahkan apabila pertanian perkotaan tersebut dilakukan oleh para petani milenial yang memiliki inovasi tentang tehnologi pertanian, akan memicu kemampuan ekonomi secara mandiri, dan pastinya akan menjadi solusi terhadap permasalahan ketenagakerjaan. Namun kalau semua itu dilakukan dengan konsisten dan berkelanjutan,” ujar Ila Purnamasari, kelahiran desa Babadan, kecamatan Ngancar, kabupaten Kediri kepada Harian Forum.com (01/12)
Ila Purnamasari juga menambahkan bahwa pertanian perkotaan bisa menjadi salah satu aktivitas ekonomi perkotaan yang signifikan, menurut Ila kegiatan pertanian di perkotaan nantinya tidak hanya menanam, namun mengolah hasil panen, baik dari pengemasan, sampai dengan pemasaran dan penjualan.
“Berhasilnya pertanian perkotaan untuk tanaman pangan maupun tanaman holtikultura, salah satunya membawa dampak adanya turunnya harga produk. Karena akses yang mudah atau jarak yang dekat antara produsen dengan konsumen di perkotaan , merupakan faktor yang bisa mempengaruhi turunnya harga. Atau nanti lebih detailnya tentang urban farming atau petani perkotaan, bisa mengikuti webinar,” jelasnya.(Ans)