Nganjuk, HarianForum.com- Kutha cilik sakngisore gunung Wilis, iku pantes dadi pacangkramaning pra turis.,yo kanca neng Sedhudha ing perenging arga, lelumban lan byur byuran, weh bagasing raga, rampung njajan nginep ing pesabggrahan, wis mesti kepranan nyawang kaendahan. Ja lali ja keri Kutha Nganjuk mranani.
Kutipan lagu Nganjuk Mranani karya Ki Panut Darmoko itu, sesuai benar dengan pesona wisata di kota angin. Program wisata terbukti bisa memutar roda ekonomi. Tak terkecuali bidang kuliner yang pasti menyertai program pesona wisata. Kabupaten Nganjuk memiliki beragam tempat wisata kuliner yang handal. Misal wisata kuliner Mbadug.
Angin sumilir sejuk menempuh dedaunan. Pepohonan rindang menambah suasana adem ayem. Air bening bendungan Mbadug terlihat kinclong kinclong.
Siang itu waktu sudah menunjukkan pukul 10. 30. Orang berdatangan untuk menikmati makan siang. Warung berderet deret menyediakan ragam menu yang mengundang selera. Harganya murah, terjangkau, bersih, tertata, rapi. Cocok untuk istirahat.
Begitulah pusat wisata kuliner Mbadug. Tempat ini masuk wilayah dusun Santren Malangsari Tanjunganom Nganjuk Jawa Timur. Dari jalan raya Pace jurusan Kediri Nganjuk, lantas lurus ke arah timur sekitar 5 km. Pusat dhahar nyamleng Mbadug ini terletak di pinggir lalu lintas besar. Cukup ramai, tetapi tidak pernah macet. Perjalanan selalu lancar lancar saja.
Kanan kiri bendungan Mbadug tampak persawahan. Padi jagung berdekatan dengan ketela pohung. Bayem kangkung sarwa ngrembuyung. Pisang gembili ubi jalar diwadahi karung. Pertanian perkebunan menjadi faktor pendukung.
Keuntungan wisata kuliner Mbadug karena punya lahan parkir yang luas. Mobil, sepeda, motor, kereta kelinci dengan mudah diletakkan dalam kawasan parkir yang aman nyaman. Perlu diingat bahwa kenyamanan dan keamanan parkir menjadi sarat suksesnya wisata kuliner. Mereka merasa jenak saat enggar enggaring penggalih.
Menu yang disajikan terjamin sehat. Tanpa ada zat pengawet. Ikan segar yang meliputi gurame, nila, patin, kutuk siap disajikan dalam bentuk goreng dan bakar. Menu goreng bisa dijumpai hidangan wader, udang, belut. Juga tersedia gorengan tahu, tempe, telor, terong.
Sajian menu yang berupa bothokan siap memanjakan lidah. Orang Solo bilang keplek ilat. Ada bothok kuthuk, bothok lele, bothok wader, bothok welut. Sajian ini dilengkapi pula dengan krengsengan welut, urang, kangkung. Sedapnya ragam menu itu bila berjodoh dengan sambel trasi mentah, sambel bawang, sambel korek. Rasane mesti nyamleng.
Dhaharan edi mirasa penting sekali. LRasa haus jelas tersedia obatnya. Boleh dicoba es teh, es degan, es jeruk, es joshua, soda gembira, kopi hitam, kopi susu, kopi jahe, jahe panas. Setiap pukul 7.00 sampai 21.00 pelanggan sudah disiapkan menu makanan segar.
Para administratur pemerintah dan swasta bisa mengerjakan tugas sambil makan siang. Diskusi beragam topik sambil klethikan. Membahas seni budaya dapat dilakukan dengan santai. Inilah konsep wisata kuliner yang multiguna.
Tampak di pinggir lahan, ikan segar yang diolah. Pengunjung bisa membawa pulang sebagai oleh oleh khas bendungan Mbadug. Pelaku bisnis kuliner ini telah teruji sepanjang masa. Mereka pelaku usaha makanan yang kaya pengalaman, nuting jaman kelakone.
Pengembangan wisata kuliner Mbadug sungguh membanggakan. Pemerintah Kabupaten Nganjuk merasa terbantu dalam peningkatan program pariwisata. Warga Nganjuk mendapatkan kebanggaan atas kiprah wisata kuliner Mbadug. Pada masa depan bisnis kuliner ini bertambah murah, meriah, mudah, megah. Kuliner Mbadug akan selalu dikenang dalam suasana yang indah. Mbadug dadi sarana murih bebrayan Nganjuk tambah misuwur makmur sempulur.
Dr Purwadi M.Hum. Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara – LOKANTARA.