Karanganyar, HarianForum.com- Covid 19 bukan sekedar ancaman terhadap kesehatan masyarakat namun juga berdampak negatif terhadap aktifitas ekonomi masyarakat. Aktifitas ekonomi yang dikontrol secara ketat melalui kebijakan PPKM Darurat, berimbas langsung pada tingkat pendapatan pelaku UMKM di Desa Puntukrejo Kecamatan Margoyoso Kabupaten Karanganyar.
Puntukrejo adalah desa wisata yang berbatasan dengan destinasi wisata kebun teh Kemuning dan wisata alam Candi Cetho serta obyek wisata pendakian Gunung Lawu. Sebagai desa wisata, pemasaran produk UMKM difasilitasi oleh koperasi dibawah naungan BumDes dengan memanfaatkan lahan desa untuk pengembangan agrowisata yang terintegrasi dengan wisata kuliner serta produk kerajinan rumah tangga seperti cendera mata, pakaian dan jasa transportasi.
Namun demikian situasi pandemi covid 19 menjadi pukulan telak terhadap denyut nadi UMKM. Kondisi seperti ini sangat terasa ketika semua obyek wisata di Karanganyar ditutup, aktifitas ekonomi pasar dibatasi dengan dalih untuk memutus rantai penularan Covid 19.
Mensikapi persoalan tersebut pelaku UMKM dengan dukungan pemerintah Desa dan BumDes Puntukrejo mulai serius melakukan ekspansi penjualan produk UMKM di pasar virtual. Dengan menggandeng kerjasama dengan Team Pengabdain Kepada Masyarakat UNISRI Surakarta, pada pertengahan bulan Juli sampai Agustus 2021 Pelaku UMKM menyelenggarakan pelatihan singkat tentang pemasaran produk UMKM dengan mengoptimalkan aplikasi market place Shoope, Toko pedia, dan Lazada.
Ketiga aplikasi tesebut sengaja dipilih dengan pertimbangan sebagian besar pelaku UMKM Puntukrejo sudah pernah menjumpai ketiga aplikasi tersebut di smartphone yang meraka gunakan. Meraka juga meyakini bahwa Shopee, Toko Pedia dan Lazada bisa dipercaya untuk mempromosikan produk UMKM dan relative lebih aman digunakan untuk bertransaksi di pasar virtual atau internet.
Pelatihan dilakukan dengan metode coaching dan mentoring yang berlangsung kurang lebih satu bulan. Materi pelatihan menitik beratkan pada tiga aspek utama yaitu kemasasan produk UMKM dalam perspektif hukum dengan nara sumber DR Widyastuti dari FH Unisri. Teknik fotografi untuk memotret produk UMKM yang akan dipasarkan di market place, pelatihan dilakukan di bawah bimbingan Siswanta, M.Si dan Lukas, M.I.Kom dari prodi Ilmu Komunikasi Unisri. Sedangkan teknik pemasaran dan penjualan produk melakui akun Shopee, Toko Pedia dan Lazada disampaikan oleh DR Aris Triharyanto dari prodi Administrasi FISIP Unisri.
Manfaat pelatihan langsung bisa dirasakan dimana sebagian besar peserta sudah berhasil memiliki akun di Shopee, Toko Pedia dan LAzada. Bahkan ada beberapa dari peserta pelatihan yang sudah berhasil bertransaksi di market place sehingga sekarang ini beberapa produk UMKM Puntukrejo sudah dijual di pasar virtual.
Selama pelatihan berlangsung respon pelaku UMKM sangat positif, tercermin dari proses komunikasi dialogis antara nara sumber dengan peserta pelatihan. Komunikasi bersifat interaktif dan transparan serta memunculkan gagasan – gagasan baru di seputar penjualan produk melalui pasar virtual. Menindaklanjuti setiap usulan maupun permintaan para peserta diskusi, untuk waktu mendatang akan diagendakan pelatihan dengan thema yang tidak jauh berbeda yaitu mengenai keamaan bertransaksi di pasar virtual serta etika bisnis di jejaring internet.(ony)