Tuban,Harian forum.com- Seminar Nasional yang di gagas oleh Serikat Petani Indonesia(SPI) dan Karang taruna bertempat di lapangan desa Temandang, Kecamatan Merakurak tersebut berlangsung dengan tensi yang cukup hangat.Sabtu (08/09/2018).
Dengan mengusung tema “Membedah undang-undang desa dan optimalisasi tanah kas desa untuk kesejahteraan rakyat” tersebut dalam sesi dialog interaksi dengan para nara sumber dari berbagai disiplin ilmu diwarnai dengan pertanyaan dari audensi yang cukup menggelitik. Soto misalnya, warga desa Temandang kecamatan setempat itu menyoroti seretnya proses konpensasi pembayaran atas pemakaian tanah kas desa oleh investor yang tak kunjung cair, “terus duit tahun 2009 nganti saiki, iku ning endi parak’e,” (uang konpensasi dari tahun 2009 sampai sekarang, kemana larinya), sergah Soto.
Merasa mendapat pertanyaan tersebut Miyadi S.ag, yang menjadi nara sumber memberikan paparan atas substansi pertanyaan tersebut, “Semua ada mekanisme yang harus ditaati berdasar undang-undang, jadi tidak bisa seenaknya sendiri tapi percayalah, untuk mengawal persoalan ini, kami sebagai wakil njenengan tetap ada di garis depan,” papar pria yang ketua DPRD Tuban tersebut.
Seminar nasional yang ditempatkan di desa ring satu pabrik Semen Gresik Tuban itu bertujuan untuk mengurai benang kusut dan problem yang kerap kali muncul diseputaran pabrik semen plat merah itu dan industri besar lainya.
Pantauan dilapangan Seminar nasional tersebut dihadiri ratusan dari berbagai elemen masyarakat berjalan aman dan lancar di bawah pengamanan aparat kepolisian setempat.(tbn 01)
