Blitar, HarianForum.com- Zufar Hanasta Ilmi salah satu pelajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Perwanida Kota Blitar, kini menjadi sorotan di sekolahnya karena prestasinya. Pelajar berusia 9 tahun ini meraih medali emas di ajang Hong Kong International Mathematic Olympiade (HKIMO).
Zufar berhasil menyisihkan ratusan peserta olimpiade matematika tingkat Asia yang digelar 31 Agustus-2 September 2018 lalu.
Menurut Zufar matematika itu menyenangkan untuk mengerjakanya pun tidak susah, bahkan saat nengerjakan soal zufar merasa senang dan ingin cepat menyelesaikannya.
“Tidak capek kok. Malah saya selalu pengen dikasi soal tiap hari. Tidak pernah sulit kok. Kalau mau lomba malah gak belajar, cuma main ngerjain soal. Nanti kalau saya duluan selesai ngerjain soal, saya pasti minta soal yang baru lagi,” imbuhnya, Selasa (11/09/2018).
Kabid Kesiswaan MI Perwanida Ratna Khusna menyatakan, prestasi yang didulang siswa didiknya ini kuncinya hanya komunikasi.
“Kunci utamanya, komunikasi. Antara pihak sekolah, anak dan orang tua. Jangan ada keinginan dari satu pihak saja. Jangan sampai orang tua memaksakan kehendaknya pada anak. Seperti Zufar ini. Kami sampaikan potensinya yang terlihat sejak kelas 1. Lalu orang tua memfasilitasi, sekolah sebagai media. Karena jer basuki mowo beyo,” pungkas Ratna.
Sejak kelas 1 MI Zufar sudah mempunyai jadwal yang padat, namu pelajar kelas 3 ini tak pernah sekalipun mengeluh. “Pulang sekolah jam 3 sore. Langsung les matematika sampai jam 5 sore. Itu dari Senin sampai Kamis. Sampai rumah mandi, makan, terus tidur sampai pagi
Saya suka dan gak capek kok,” ucapnya sambil tersenyum.
Ketika berada dikarantina Zufar merasa sangat senang karena bisa berkumpul dengan teman-temanya, “Saya harus bangun jam 6 pagi. Mandi lalu sarapan. Terus latihan mengerjakan soal sampai makan siang sebentar. Setelah itu mengerjakan soal lagi sampai jam 10 malam. Tapi saya tidak merasa capek kok. Malah senang bisa kumpul banyak teman,” ujarnya.
Putra kedua pasangan M Ibnu Mukti dan Dwi Harsusi Susilowati ini, merasa bangga terhadap anaknya karena sejak kelas 1 MI, Zufar sudah meperlihatkan prestasinya baik yang berskala nasional maupun internasional.
Seperti Kompetisi Mathematic Nalaria Realistik (KMNR) Tingkat Nasional tahun 2017 meraih medali emas. KMNR tahun 2018 juga meraih emas. Dan meraih emas juga dalam Hidayatull Mathematic and Science Olimpiad (HIMSO) tahun 2018.(Raih Mendali Emas Olimpiade Matematika Internasional, Pelajar Kelas 3 MI Blitar ini Tak Pernah Mengeluh
Blitar, HarianForum.com- Zufar Hanasta Ilmi salah satu pelajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Perwanida Kota Blitar, kini menjadi sorotan di sekolahnya karena prestasinya. Pelajar berusia 9 tahun ini meraih medali emas di ajang Hong Kong International Mathematic Olympiade (HKIMO).
Zufar berhasil menyisihkan ratusan peserta olimpiade matematika tingkat Asia yang digelar 31 Agustus-2 September 2018 lalu.
Menurut Zufar matematika itu menyenangkan untuk mengerjakanya pun tidak susah, bahkan saat nengerjakan soal zufar merasa senang dan ingin cepat menyelesaikannya.
“Tidak capek kok. Malah saya selalu pengen dikasi soal tiap hari. Tidak pernah sulit kok. Kalau mau lomba malah gak belajar, cuma main ngerjain soal. Nanti kalau saya duluan selesai ngerjain soal, saya pasti minta soal yang baru lagi,” imbuhnya, Selasa (11/09/2018).
Kabid Kesiswaan MI Perwanida Ratna Khusna menyatakan, prestasi yang didulang siswa didiknya ini kuncinya hanya komunikasi.
“Kunci utamanya, komunikasi. Antara pihak sekolah, anak dan orang tua. Jangan ada keinginan dari satu pihak saja. Jangan sampai orang tua memaksakan kehendaknya pada anak. Seperti Zufar ini. Kami sampaikan potensinya yang terlihat sejak kelas 1. Lalu orang tua memfasilitasi, sekolah sebagai media. Karena jer basuki mowo beyo,” pungkas Ratna.
Sejak kelas 1 MI Zufar sudah mempunyai jadwal yang padat, namu pelajar kelas 3 ini tak pernah sekalipun mengeluh. “Pulang sekolah jam 3 sore. Langsung les matematika sampai jam 5 sore. Itu dari Senin sampai Kamis. Sampai rumah mandi, makan, terus tidur sampai pagi
Saya suka dan gak capek kok,” ucapnya sambil tersenyum.
Ketika berada dikarantina Zufar merasa sangat senang karena bisa berkumpul dengan teman-temanya, “Saya harus bangun jam 6 pagi. Mandi lalu sarapan. Terus latihan mengerjakan soal sampai makan siang sebentar. Setelah itu mengerjakan soal lagi sampai jam 10 malam. Tapi saya tidak merasa capek kok. Malah senang bisa kumpul banyak teman,” ujarnya.
Putra kedua pasangan M Ibnu Mukti dan Dwi Harsusi Susilowati ini, merasa bangga terhadap anaknya karena sejak kelas 1 MI, Zufar sudah meperlihatkan prestasinya baik yang berskala nasional maupun internasional.
Seperti Kompetisi Mathematic Nalaria Realistik (KMNR) Tingkat Nasional tahun 2017 meraih medali emas. KMNR tahun 2018 juga meraih emas. Dan meraih emas juga dalam Hidayatull Mathematic and Science Olimpiad (HIMSO) tahun 2018.(Tik/Nur)