Berita

Pria Depresi Dihakimi Massa di Pasar Warujayeng, Diduga Jadi Korban Salah Sasaran

35
×

Pria Depresi Dihakimi Massa di Pasar Warujayeng, Diduga Jadi Korban Salah Sasaran

Sebarkan artikel ini
Screenshot

Nganjuk, HarianForum.com – Sebuah aksi main hakim sendiri kembali terjadi dan menghebohkan warga di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Aksi tersebut terekam kamera warga dan viral di media sosial. Dalam video berdurasi sekitar dua menit itu, tampak seorang pria menjadi korban kekerasan massa setelah dituduh hendak mencuri sepeda motor di Pasar Warujayeng.

Korban diketahui bernama Sonaji, berusia 30 tahun, warga Desa Sidoharjo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Peristiwa ini terjadi pada Senin (21/04/25), sekitar pukul 10.00 WIB.

Menurut keterangan keluarga, Sonaji bukanlah seorang pencuri. Sang adik, Khoiriyah, menjelaskan bahwa kakaknya mengalami depresi berat dan gangguan penglihatan hingga 80 persen sejak rumah tangganya retak dan ia bercerai dari istrinya. Karena penglihatannya kabur, ia diduga salah mengira motor milik warga sebagai miliknya sendiri, lantaran jenis dan modelnya sangat mirip.

Khoiriyah, Adik Korban.

Khoiriyah, Adik Korban mengatakan, “Kakak saya itu sakit jiwa sejak cerai, dan matanya sudah kabur. Dia kira itu motor miliknya, padahal bukan. Tapi warga langsung main hakim sendiri tanpa tahu keadaannya.” ujar Khoiriyah

Kejadian bermula ketika Sonaji datang ke pasar dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat warna putih untuk berbelanja. Seusai berbelanja, ia kembali ke area parkir dan mencoba menyalakan motor yang ia kira miliknya. Namun, mesin tidak menyala karena kunci tidak cocok. Melihat hal itu, warga yang curiga langsung meneriakinya maling.

Tanpa klarifikasi, warga sekitar tersulut emosi dan secara spontan melakukan pengeroyokan terhadap Sonaji. Ia mengalami luka serius di bagian perut dan kepala akibat pukulan bertubi-tubi dari massa. Saat ini, ia masih terbaring lemah di rumah dan dalam perawatan jalan setelah menjalani visum

Yuwono, Tetangga Korban, mengatakan, “Dia memang udah lama stres, sering linglung. Harusnya warga bisa lebih bijak, bukan malah main pukul.” ujar Yuwono

Keluarga korban berharap agar kejadian ini tidak dianggap sepele. Mereka menuntut keadilan dan meminta agar pelaku pengeroyokan diproses secara hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

Sementara itu, pihak Kepolisian Resor Nganjuk saat dikonfirmasi hingga saat ini masih belum memberikan keterangan resmi terkait kasus ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *