Nganjuk.HarianForum.com – Pemberian ASI eksklusif untuk anak-anak terus digencarkan oleh Instansi Kesehatan di Kabupaten Nganjuk. Pentingnya hal ini mendorong pemerintah untuk menerapkan program Pondasi 5 Pilar : Pemberdayaan & Pelibatan Organisasi Masyarakat untuk Dukungan ASI 5 Pilar di puskesmas-puskesmas di Kabupaten Nganjuk.
Dalam program ini terdapat penerapan kegiatan Pro ASI untuk para ibu menyusui, salah satunya di Puskesmas Kecamatan Nganjuk. Kegiatan ini bertujuan agar para ibu menyusui memberikan ASI eksklusif kepada anaknya.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap program ini, Pj. Bupati Nganjuk Drs. Sudjono, MM., memberikan penghargaan kepada para ibu yang berhasil memberikan ASI Eksklusif, Rabu (4/7/18) di Pendopo Kecamatan Nganjuk.
Pemberian penghargaan tersebut dilaksanakan dalam acara Wisuda ASI dan Pertemuan Rutin Kelas Ibu SMART (Selalu Memberikan Asi kaRena asi yang Terbaik). Camat Nganjuk Tri Wahyu Kuntjoro, S.Sos., MM., mengucapkan selamat datang kepada Pj. Bupati, Kepala Dinas Kesehatan, serta jajarannya. Serta berterimakasih karena telah berkenan hadir dalam acara rutin tersebut.
“Terimakasih, kehadiran bapak/ibu memberi semangat bagi kami untuk terus melaksanakan program ini dengan baik dan berkelanjutan,” terang Camat Nganjuk.
Pro ASI ini sendiri merupakan salah satu kegiatan dalam program Inovasi Pelayanan Publik “Pondasi 5 Pilar : Pemberdayaan dan Pelibatan Organisasi Masyarakat Untuk Dukungan ASI” yang sedang dilakukan oleh Dinkes Kab. Nganjuk.
“Program ini didasari oleh banyaknya masalah yang ditemukan terkait pemberian makanan campuran pendukung ASI bahkan pada anak yang seharusnya eksklusif ASI,” terang Kepala Puskesmas Nganjuk Dr. H. Ilham Pramudani dalam sambutannya.
Program Pro ASI sendiri menyediakan Kader atau Konselor ASI di tiap kelurahan di Kecamatan Nganjuk. Tugas konselor ini adalah untuk selalu mendampingi, serta mengingatkan para ibu menyusui, agar selalu memberikan ASI Eksklusif (ASI saja tanpa makanan tambahan) di enam bulan pertama usia bayinya.
“Pemberian ASI Eksklusif sangat penting baik untuk ibu maupun anak, hal ini juga bisa menghindarkan anak-anak kita dari kekurangan gizi, jika hal ini terus dilakukan, maka angka anak Stunting di Kabupaten Nganjuk bisa berkurang,” terang Pj. Bupati dalam sambutannya usai memberikan penghargaan pada 36 anak (bayi) yang lulus ASI Eksklusif.
Pj. Bupati berharap, program ini bisa terus berlanjut, bahkan kalau bisa diterapkan di seluruh daerah di Kabupaten Nganjuk. “Jika seluruh puskesmas sudah menerapkan hal ini, maka akan dibuatkan Peraturan Daerah (Perda) tertulis untuk mewajibkan ibu menyusui anaknya di 6 bulan pertama usianya,” tambah Pj. Bupati.
Dalam acara tersebut hadir pula Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk dr. Achmad Noeroel Cholis serta jajarannya, puluhan Kader (Konselor ASI), PKK, Ormas Aisiyah, Muslimat NU, serta organisasi profesi IBI, RSUD Nganjuk dan pihak swasta Wardah, serta para ibu menyusui yang anaknya menerima penghargaan atau sertifikat kelulusan ASI Eksklusif dari Pj. Bupati Nganjuk. (adv/Topo)