Nganjuk, 2024 – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk kembali mencatatkan sejarah sukses dengan menggelar Malam Anugerah Tata Kelola Keuangan Desa untuk keenam kalinya. Acara yang digagas sejak 2019 ini berlangsung meriah di Gedung Wanita, Jalan Yos Sudarso, Payaman, Kecamatan Nganjuk. Seluruh desa di Kabupaten Nganjuk beserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkab turut diundang dalam ajang penghargaan prestisius ini.
Dalam sambutannya, Inspektur Daerah Kabupaten Nganjuk, Drs. Mokhamad Yasin, M.Si, menjelaskan bahwa penghargaan tersebut setara dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang biasa diberikan pada pemerintah daerah, namun kali ini khusus untuk tingkat desa. “Nganjuk adalah satu-satunya kabupaten di Indonesia yang memberikan WTP bagi desa,” ungkap Yasin, yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari para hadirin.
Pada tahun 2024 ini, dari total 284 desa/kelurahan di Kabupaten Nganjuk, sebanyak 42 desa/kelurahan berhasil meraih penghargaan. Rinciannya, 13 desa/kelurahan masuk dalam kategori Nindya, 15 desa/kelurahan dalam kategori Madya, dan 14 desa/kelurahan masuk kategori Pratama. Meskipun jumlah ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 55 desa/kelurahan, prestasi pada kategori Nindya, yang merupakan predikat tertinggi, justru meningkat. Tahun ini ada 13 desa di kategori Nindya, naik dari 7 desa pada tahun sebelumnya.
Pj. Bupati Nganjuk, Sri Handoko Taruna, hadir langsung untuk menyerahkan piagam dan trofi kepada desa-desa yang meraih penghargaan di ketiga tingkatan, baik Pratama, Madya, maupun Nindya. Dalam pidatonya, Pj. Bupati Handoko memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan yang diinisiasi oleh Inspektorat tersebut. “Tata kelola keuangan desa yang baik adalah kunci keberhasilan dalam membangun desa. Dimulai dari perencanaan yang matang, pengelolaan anggaran yang transparan, hingga pertanggungjawaban yang akuntabel. Kesadaran desa dalam mengelola anggaran dengan baik akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakatnya,” ujar Handoko.
Lebih lanjut, Pj. Bupati Handoko membagikan empat kunci sukses dalam mengelola keuangan desa: transparansi dan akuntabilitas, komitmen dan partisipasi masyarakat, kepemimpinan yang kuat, serta fokus pembangunan yang terukur. “Semua itu bisa dicapai dengan integritas yang tinggi dari aparatur desa. Terima kasih atas kerja keras luar biasa dari desa-desa di Nganjuk,” tambahnya.
Sebanyak 42 desa terbaik tahun ini juga menerima bantuan keuangan khusus (BKK) sebagai apresiasi atas prestasi mereka. Desa dalam kategori Nindya menerima BKK senilai Rp125 juta, desa kategori Madya mendapatkan Rp100 juta, dan desa kategori Pratama menerima Rp75 juta. Jumlah ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2023.
Dengan peningkatan prestasi dan dukungan keuangan yang semakin besar, diharapkan desa-desa di Nganjuk akan terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat.