Kediri, HarianForum.com – Untuk memasarkan hasil taninya, sekelompok petani di Kabupaten Kediri tengah menjajaki pasar internasional. Salah satunya yang diekspor adalah komoditas daun ketumbar yang diekspor ke Taiwan.
Salah seorang petani di Dusun Mipitan, Desa Ploso Lor, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Supriyono alias Gono (58), mengungkapkan bahwa saat ini ketumbar yang ia tanam sudah mulai memasuki masa panen. Hasilnya langsung dikemas untuk dikirim ke luar negeri melalui agen.
Namun, Gono menjelaskan bahwa yang diekspor bukan ketumbar dalam bentuk bijinya, melainkan daun ketumbar segar untuk keperluan sayuran. “Kami berkesempatan untuk ekspor.” Ungkapnya, Selasa (3/7/18).
Gono juga menjelaskan bahwa pengiriman itu merupakan pengiriman perdana untuk pasar luar negeri. Begitu juga dengan jenis tanamannya, ketumbar, juga pertama kalinya dia menanam.
Lebih lanjut Gono mengatakan bahwa dia mulai melirik tanaman ketumbar karena menganggap prospeknya cerah dan penanaman yang mudah. Sebelumnya, dia membudidayakan tanaman sayur lainnya seperti sawi dan cabe. “Daun ketumbar masa panennya hanya 40 hari.” Pungkasnya.
Selain itu, perawatan penanamannya juga cukup mudah dan murah jika dibanding sayuran lainnya. Untuk ketumbar keperluan ekspor ini malah tidak memerlukan pupuk kimia karena organik. Hanya saja, dibutuhkan perhatian lebih terutama penanganan rumput dan gulma yang bisa mengancam tanaman.
“Masa panen daun ketumbar hanya 40 hari. Kalau hama yang lain tidak ada, mungkin takut sama bau ketumbar.” Imbuhnya.
Untuk wilahyah Kediri, Gono megaku penanaman ketumbar baru dibudidayakan 5 petani. Dari jumlah tersebut hanya 2 petani yang berhasil hingga ekspor karena kualitas panenan.
Untuk ekspor, setiap satu kilogram daun ketumbar dari petani bernilai Rp 4.000, sementara luas lahan garapan Gono setengah hektar. Untuk tanah seluas ini, dia mampu menghasilkan 6 ton daun ketumbar. “Biaya produksi sekitar Rp 6 juta” Terangnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Kediri Adi Setiyadi mengatakan, kualitas tanah pertanian di Kediri cukup bagus karena berasal dari material vulkanis. Itu pula yang menyebabkan potensi untuk tanaman sayur mayur cukup tinggi. (Kom/Frm)