Malang, HarianForum.com – Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di peringati pada tanggal 26 Juni 2024, R.Fadil. Zn biasa disapa Gus Fadil selaku Pengasuh Yayasan Syarif Hidayatulloh (Pesantren Pitoe) menyampaikan pentingnya tentang urgensi pencegahan penyalahgunaan narkotika di masyarakat.
Menurutnya, HANI adalah momentum untuk merefleksikan kondisi masyarakat dan lingkungan, mengingat penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika masih marak terjadi.
Menurut Gus Fadil, kondisi masyarakat yang tidak normal dan masih terdampak oleh bujukan serta kebutuhan tertentu sering kali membuat mereka mencari pelarian instan, salah satunya melalui narkotika.
Gus Fadil, mengajak masyarakat Indonesia khususnya Malang raya untuk aktif dalam upaya pencegahan dan memerangi Narkoba.“Jauhi narkoba karena narkoba membunuhmu!”. Narkoba sama sekali tidak memberi keuntungan bagi siapa saja yang menyalahgunakannya, ungkapnya. Rabu, (26/06/2024)
Narkoba bisa merusak sistem kerja otak, bahkan risiko terbesarnya adalah kematian bagi orang yang sudah benar-benar candu.
Selain merusak diri sendiri, menurut Gus Fadil, narkoba juga bisa membuat penggunanya meninggal secara hukum.
“Berbicara normatif sesuai dengan undang-undang, orang yang menggunakan narkoba untuk kepentingannya sendiri dapat dipenjara maksimal empat tahun menurut Pasal 127 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,”
Gus Fadil menjelaskan, kondisi di Malang menunjukkan bahwa masih ada beberapa warga yang menyalahgunakan narkoba. Oleh karena itu, upaya pencegahan harus terus digencarkan.
“Kita tidak boleh bosan untuk melakukan amar maruf nahi munkar, bersama-sama mengingatkan kebajikan dan melindungi masyarakat dari penyalahgunaan narkoba yang merupakan lingkaran setan,” tambahnya.
Pencegahan narkoba dapat dimulai dari lingkungan terkecil, yakni keluarga.
“Peran keluarga penting. Keluarga memberikan edukasi, mengingatkan anggotanya untuk selalu melakukan kegiatan positif, seperti rutin berolahraga atau ikut orgnanisasi di lingkungan setempat, “ujar Gus Fadil.
Lanjut Gus Fadil, tak sedikit masyarakat yang tergoda oleh anggapan keliru bahwa narkoba dapat menyelesaikan masalah, meningkatkan stamina, atau menyembuhkan rasa sakit.
“Padahal, tubuh kita telah diciptakan dengan luar biasa, dan jika sakit, masyarakat dapat berobat di fasilitas kesehatan yang tersedia di setiap daerah, yang seluruhnya telah mumpuni dalam memberikan layanan kesehatan,” tegasnya.
(Bagus)