Ekonomi

P4S Subur Alam Lestari di Anaktirikan Balai

212
×

P4S Subur Alam Lestari di Anaktirikan Balai

Sebarkan artikel ini
Jumantoro Saat Menemani Tamu Dari Kementrian Pertanian di Lahan Pengembangan Jeruknya

Jember, HarianForum.com – Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya P4S Subur Alam Lestari Desa Candijati Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember yang berdiri tahun 2000 dengan basic permagangan dan pelatihan di urusan domba dan tanaman kebun seperti singkong.

“Ironisnya sampai saat ini, P4S saya tidak tercatat di BBPP Ketindan Malang maupun Batu, saya tidak butuh itu, tetapi, setidaknya ada pencatatan secara lengkap begitu, semacam data binaan baik BPP Ketindan maupun Batu,” ungkap Jumantoro sebagai pengelola pada Rabu (28/06/17)

“Sebenarnya pengakuan Balai tidak terlalu penting, yang terpenting bagamana kita bisa bermanfaat bagi kaum tani dan generasi tani, tugas dan fungsi kita ini membantu pemerintah mencerdaskan bangsa, ungkap bapak 3 putra ini. “buat saya Forum Komunikasi FK P4S mutlak mengakui, sudah lebih dari cukup,” tambahnya. Walau dianaktirikan oleh Balai Besar, tidak masalah buat saya, katanya.

Diceritakan Jumantoro, awal berdirinya P4S Subur Alam Lestari, permagangan dan pelatihanya membidangi peternakan domba dan tanaman kebun jenis singkong.

Seiring dengan perkembanganya, P4S yang dikelola terus ada perubahan yang positif, pada akhirnya mengembangkan sayap dengan bidang horti, yaitu tanaman jeruk dan pepaya california.

Untuk tanaman jeruk dengan luas lahan 2 hektar sebayak 650 batang pohon, saat ini sudah petik kedua, dengan usia tanaman 3 th 7 bulan. Sedangkan pepaya california sudah pada masa tanam ke dua, untuk sekali tanam, panen perdana usia 7 bulan sampek seterusnya usia tanaman antara 2 tahun lebih.

Selain pengembangan horti, P4S Subur Alam Lestari juga mengembangkan padi organik, yang konvensional mulai dikurangi, dengan tahapan nonpestisida kimia, kalaupun menggunakan pestisida pasti digunakan pestisida nabati. Dengan luasan lahan 2 hertar untuk konvensional, 2 hektar lagi untuk organik.

untuk lahan konvensional dalam 1 hektar lahan bisa mencapai 7 sampai 8 ton gabah, namun untuk yang non pestisida per hektarnya hanya menghasilkan gabah sebanyak 3 ton maksimal 4 ton.
Jumantoro tidak merasa puas sampai disitu saja, saat ini dirinya memperluas kebun buahnya, yang tadinya hanya kebun jeruk 2 hektar, saat ini ditambah lagi 2,5 hektar untuk pengembangan tanaman buah sersat, apokat dan durian.

Ada dua jenis tanaman durian lokal yang dia kembangkan yaitu durian sipetruk dan sikasur, sedangkan apokat yang dikembangkan juga apokat jenis unggul.

Sebagai lembaga pusat pelatihan, Jumantoro selalu wel come kepada siapa saja yang ingin menimba ilmu di P4S Subur Alam Lestari, baik lembaga maupun perorangan.

Yang pernah magang di P4S antara lain SMK Pertanian jember, Universitas Negeri Jember, dahkan dari luar kota juga seperti halnya Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo dan Banyuwangi (snk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *