Nganjuk, HarianForum.com – Siswa SDN Jatigreges 2, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, terpaksa mengerjakan Asesmen Sumatif Akhir Semester Ganjil di bawah tenda darurat yang panas, berdebu, dan bising. Kondisi tersebut terjadi karena bangunan sekolah masih dalam proses renovasi pasca ambruk pada 23 November 2025 lalu.
Selama pengerjaan ujian, siswa harus menghadapi suara bising para pekerja bangunan. Bahkan, suara mesin pengaduk semen yang sesekali dinyalakan membuat konsentrasi para siswa semakin terganggu. Pihak sekolah sebenarnya telah memasang tanda peringatan bertuliskan “Harap Tenang, Ada Ujian”, namun kebisingan tetap tidak dapat dihindari karena kegiatan renovasi berlangsung bersamaan dengan jadwal ujian.
Ujian tingkat Sekolah Dasar di Kabupaten Nganjuk berlangsung dari 1 hingga 6 Desember 2025. Di SDN Jatigreges 2, terdapat 18 siswa yang mengikuti ujian di bawah tenda, terdiri dari 10 siswa kelas 2, 6 siswa kelas 4, dan 2 siswa kelas 5.
Melihat kondisi tersebut, Staf Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Pace, Bagus Purwo, meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk untuk segera memindahkan lokasi ujian. Menurutnya, siswa harus mendapatkan suasana yang kondusif agar tidak terganggu dalam menyelesaikan soal ujian.
“Anak-anak butuh suasana tenang. Kami berharap ada solusi pemindahan sementara agar ujian bisa berjalan lebih nyaman,” ujar Bagus Purwo.
Meskipun suasana bising, para siswa tetap berusaha fokus mengerjakan soal-soal. Namun, beberapa di antara mereka mengaku kesulitan berkonsentrasi. Nindi Adelia Putri, siswi kelas 4, mengatakan bahwa suara tukang dan mesin bangunan sangat mengganggu selama ujian. Selain bising, tenda tempat mereka belajar juga terasa panas dan dipenuhi debu.
Hingga kini, siswa dan guru tetap menyesuaikan diri dengan segala keterbatasan, sambil menunggu adanya kebijakan alternatif dari pihak terkait.
