Tulungagung, HarianForum.com – Ditandaskan Bagus Priambodo, koordinator kegiatan berbagi Ramadan 1446 H Paguyuban Alumni Siswa SMPN 1 Tulungagung 1987 atau PASSTA 87, mengemukakan bahwa silaturahmi kepada anak yatim, piatu, atau yatim piatu menjadi kegiatan rutin setiap tahun pada bulan Ramadan. Tradisi berbagi PASSTA 87 terus dibangun, berangkat dengan hajat maupun niat untuk terus menciptakan rasa kepedulian terhadap suasana dan kondisi lingkungan sosial.
Diungkapkan Bagus, kegiatan rutin yang digelar para alumni 87 SMPN 1 Tulungagung dilakukan sekali setiap tahun. Menurutnya, hingga Ramadan 1446 H atau 2025, kegiatan ini telah berjalan sebanyak tujuh kali. Dirinya sangat bersyukur dan merasa bangga menjadi bagian PASSTA 87, yang telah istikamah melaksanakan kegiatan kepedulian yang memiliki manfaat besar bagi orang lain, baik di kalangan keluarga alumni maupun di masyarakat secara luas.
“Kegiatan PASSTA 87, khususnya berbagi dengan anak-anak yatim piatu, telah dilakukan untuk ketujuh kalinya oleh teman-teman alumni. Bagi kami, bersedekah sebenarnya tidak hanya dirasakan oleh penerima, tetapi hakikatnya juga dirasakan oleh pemberi. Kegiatan bersedekah dijadikan tempat pembelajaran bagaimana kita selalu bersyukur dengan nikmat yang diperoleh, sehingga membuat kita bisa bersikap rendah hati dan menjauhi kebiasaan serakah serta egois. Dengan melihat kondisi ekonomi saat ini, bersedekah bukan lagi menjadi tanggung jawab personal, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama yang bisa menumbuhkan rasa empati dan memperkuat solidaritas masyarakat,” ungkapnya.

Ditemui HarianForum.com pada Minggu (9/3) usai acara santunan di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Bagus Priambodo menuturkan bahwa kegiatan yang dilakukan PASSTA 87 bukan upaya untuk menunjukkan kemampuan ekonomi para alumni. Namun, kegiatan yang didukung oleh para donatur alumni ini memiliki tujuan membangun solidaritas yang diharapkan bisa mendorong tumbuhnya rasa kekeluargaan maupun kebersamaan, baik di keluarga alumni maupun dengan masyarakat.
“Tadi ibu-ibu pengasuh telah menyampaikan kepada kami bahwa santunan yang diberikan membuat anak-anak merasa senang. Kita bisa merasakan bagaimana kehilangan orang tua, dalam hal ini anak-anak. Kegiatan santunan untuk anak-anak yatim piatu tidak lain adalah sebuah bentuk perhatian dan kepedulian sosial. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada para donatur dan teman-teman yang terlibat dalam kegiatan berbagi di bulan Ramadan,” tandas Bagus Priambodo. (Ans).