Blitar, HarianForum.com- Gagasan membuka tempat belajar terhadap tanaman bawang merah diharapkan menambah wawasan terhadap tanaman jenis umbi umbian yang berasal dari daratan Iran dan Pakistan, bagi warga masyarakat terutama ibu ibu yang sering menjadi konsumen hasil tanaman yang sangat penting menjadi salah satu bumbu untuk masakan, ternyata direspon positif.
Menciptakan tempat untuk belajar dan mempelajari tanaman Allium cepa, merupakan buah pikir Sumidi seorang petani yang juga salah satu pembina pramuka di kabupaten Blitar. Membangun tempat belajar baginya merupakan sebuah bentuk kepeduliannya untuk membagi wawasan, pengetahuan maupun ilmu kepada warga masyarakat terutama bagi ibu ibu yang menjadi konsumen bawang merah.
Untuk mewujudkan kepeduliannya, saat ini Sumidi tidak lagi mendistribusikan atau menjual hasil panen semuanya ke pasar, namun dirinya akan membuka lokasi di halaman rumahnya sebagai ”Pasar Brambang” yang berlokasi di dusun Gogodeso, desa Gogodeso, kecamatan Kanigoro kabupaten Blitar. ”Panen saat ini kami membuka pasar bawang merah di halaman rumah, dan dengan dibukanya pasar agar warga masyarakat terutama bagi ibu ibu nantinya tidak hanya menjadi sebagai pembeli pasif, maksudnya pada saat membeli tidak hanya membayar dan membawa barang yang dibelinya namun bisa menjadi pembeli yang aktif.
Diharapkan dengan adanya pasar brambang di Gogodeso, konsumen bisa belajar atau nantinya pasar tersebut menjadi wahana edukasi atau tempat belajar untuk.tanaman bawang merah di Blitar.Jadi pembeli bisa belajar beberapa proses proses mulai pengadaan benih dan bibit, cara tanam dan waktu, hasil panen, pengeringan sementara, pengeringan lanjutan, membersihankan, memilih dan memilah sampai dengan pemotongan,” imbuh Sumidi.
”Prosedur seperti itu harus dipahami karena bisa meminimalisir penurunan kuantitas barang, dan hasil panen mampu bertahan lama pada saat disimpan, sehingga memperoleh kualitas produk bawang merah yang baik,” jelasnya.
Sumidi memperkirakan petani di wilayah desanya untuk menanam bawang merah menggunakan lahan kurang lebih 1 hektar .Dari lahan seluas 1 hektar menurut petani yang di organisasi gerakan pramuka yang mengkoordinir pamong saka penyuluh pertanian swadaya Kwartir Cabang Pramuka Blitar, mampu menghasilkan lebih dari 10 ton.
”Masa tanam sampai panen bawang merah memerlukan waktu sekitar 50 sampai 60 hari, karena letak lahan di desa kami termasuk dataran rendah.Sedangkan dengan lahan tanam kurang lebih dari 1 hektar diperkirakan semuanya mampu menghasilkan 10 sampai 11 ton. Dan mulai saat ini kami melayani pembelian bawang merah, konsumen tidak hanya membeli saja tetapi kami juga membuka diri dengan senang hati apabila ada konsumen yang berkenan untuk berkonsultasi tentang tanaman bawang merah, yang pasti niat kami dari awal tetap harus bisa terealisasi bahwa desa kami harus mampu menjadi sentra hasil pertanian bawang merah di Blitar,” tutur Sumidi.(Ans)